KEMENTERIAN Kesehatan Singapura akhirnya mencatat kasus pertama Cacar Monyet, setelah merebaknya kasus tersebut di Eropa dan Amerika Serikat (AS). Adapun orang yang terpapar tersebut, adalah pelancong yang tengah transit untuk terbang ke Australia.
Beruntung, setelah dilakukan pemeriksaan 13 orang lainnya yang melakukan kontak tidak terdeteksi mengalami gejala yang sama. Hanya Saja, pengawasan terus dilakukan mengingat masa inkubasi cacar monyet bisa mencapai 5-21 hari.
Lantas, bagaimana pengobatan cacar monyet dilakukan? Nah, melansir situs Kementerian Kesehatan Indonesia, sampai saat ini belum ada pengobatan yang spesifik untuk monkeypox. "Pengobatan lebih bersifat simptomatis dan suportif," tulis Kemenkes di situsnya.
Meski demikian, Kemenkes menyebut cacar monyet dapat dicegah. Berikut beberapa cara untuk mencegah penularan cacar monyet:
- Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, seperti cuci tangan dengan air dan sabun, atau menggunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol.
- Menghindari kontak langsung dengan tikus atau primata dan membatasi pajanan langsung dengan darah atau daging yang tidak dimasak dengan baik.
- Menghindari kontak fisik dengan orang yang terinfeksi atau material yang terkontaminasi, termasuk tempat tidur atau pakaian yang sudah dipakai penderita.
- Menghindari kontak dengan hewan liar atau mengkonsumsi daging yg diburu dari hewan liar (bush meat)
- Pelaku perjalanan yang baru kembali dari wilayah terjangkit monkeypox agar segera memeriksakan dirinya jika mengalami gejala-gejala demam tinggi yang mendadak, pembesaran kelenjar getah bening dan ruam kulit, dalam waktu kurang dari 3 minggu setelah kepulangan, serta menginformasikan kepada petugas kesehatan tentang riwayat perjalanannya.
- Petugas kesehatan agar menggunakan sarung tangan, masker dan baju pelindung saat menangani pasien atau binatang yang sakit.