BADAN Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan izin penggunaan vaksin malaria yang diberi nama Mosquirix per 2019. Butuh waktu 30 tahun lamanya sampai vaksin malaria tersebut bisa diberikan ke manusia.
Indonesia sebagai negara dengan kasus malaria cukup tinggi apakah sudah menggunakan vaksin mosquirix tersebut?
Dikatakan Tiffany Tiara Pakasi selaku Plt Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kemenkes bahwa sampai saat ini Indonesia belum menggunakan vaksin tersebut.
"Jadi memang untuk kebijakan pengendalian malaria, artinya, yang sudah jadi bagian dari program, belum dengan vaksin ini," ungkap Tiara Pakasi dalam Webinar Hari Malaria Sedunia 2022, Jumat (22/4/2022).
BACA JUGA : Waduh, Kasus Malaria di IKN Tinggi!
Meski begitu, Tiara menerangkan bahwa Kemenkes amat terbuka jika memang vaksin malaria tersebut direkomendasikan oleh para ahli di Indonesia.
"Tentu, kalau memang ada rekomendasi ahli untuk Indonesia menggunakan vaksin tersebut, dan ada kebutuhan di masyarakat, kebijakan pun akan berkembang," terangnya.
BACA JUGA : Ilmuwan Temukan Mikroba untuk Kendalikan Malaria
Tiara dalam kesempatan itu pun menjelaskan bahwa sampai akhirnya suatu vaksin disuntikkan ke masyarakat, butuh proses yang panjang melalui beberapa tahapan. Artinya, tidak sembarang suatu vaksin diberikan ke masyarakat.
Kemenkes sendiri mencatat bahwa kasus malaria per 2021 ada 304.607 kasus, naik dari tahun sebelumnya yaitu 254.055 kasus. Papua masih menjadi provinsi dengan kasus malaria terbanyak di Indonesia dengan total 275.243 kasus.
(Helmi Ade Saputra)