JELANG H-10 Lebaran, masyarakat Indonesia tengah bersiap melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman untuk bertemu orang tua, sesepuh, dan sanak keluarga lainnya.
Supaya perayaan Lebaran bisa dilakukan aman dengan kondisi tetap sehat, semua orang sepatutnya memang wajib melakukan protokol kesehatan dasar. Mulai dari tetap memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air atau hand sanitizer, tetap menjaga jarak aman dan juga ditambah dengan vaksinasi Covid-19 komplit setidaknya dua dosis.
Namun tak dipungkiri, kesadaran untuk tetap patuh melakukan prokes ini kerap ditemui rendah di kalangan orang lanjut usia. Padahal saat Lebaran nanti, orang lansia ini lah yang banyak dikunjungi dan bertemu dengan banyak orang.

Lalu bagaimana sebetulnya, cara untuk mengkomunikasikan kepada orang tua atau lansia yang berada di kampung halaman agar mau patuh prokes dan mau divaksinasi?
BACA JUGA : Kendalikan Covid-19 dengan PPKM Sudah Tak Optimal
Hery Triyanto, Ketua Bidang Komunikasi Satgas Covid-19 menyarankan, sebagai cara yang mudah pertama yakni anggota keluarga yang lain bisa menjelaskan lewat data jika memang lansia adalah kelompok risiko tinggi mengalami kematian jika sampai terinfeksi Covid-19.
“Bukan untuk menakut-nakuti sebetulnya, tapi based on data statistik dominan korban meninggal akibat Covid-19 itu memang lansia. Ditambah ada penyakit komorbid yang mengikuti. Kasih tahu mereka kalau memang risiko lansia itu tinggi,” ujar Hery, dalam gelaran Webinar Partai Perindo "Mudik Aman Menuju Proses Endemik Covid-19”, Jumat (22/4/2022).
BACA JUGA ;
Selain penjelasan langsung dari anggota keluarga, pendekatan pada lansia ini juga menurut Hery bisa dilakukan melalui tokoh-tokoh agama setempat.
“Libatkan tokoh-tokoh agama di sana, untuk memberikan penjelasan, pencerahan kepada masyarakat. Ini enggak mudah karena mereka tingkat literasinya beda sama kita yang generasi muda,” pungkas Hery.
(Helmi Ade Saputra)