Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Alasan Omicron Tak Timbulkan Lonjakan di Indonesia

Kevi Laras , Jurnalis-Senin, 21 Maret 2022 |10:02 WIB
Alasan Omicron Tak Timbulkan Lonjakan di Indonesia
Alasan omicron tak timbulkan lonjakan (Foto: Health europe)
A
A
A

SEJUMLAH negara tengah mengalami lonjakan kasus Covid-19. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan alasan Indonesia tidak mengalami lonjakan di tengah kasus Covid-19 yang melonjak di negara lain.

Dalam paparannya, Menkes Budi mengatakan, virus Covid-19 telah melahirkan varian baru bernama BA.2 atau Omicron. Menurutnya, capaian vaksinasi dan kadar antibodi dimiliki penduduk Indonesia cukup tinggi melawan varian Covid-19.

 omicron

"Kita tetap menurun. Kenapa? Bisa kombinasi dari banyak hal, misalnya, berapa banyak yang sudah terkena infeksi, berapa banyak yang divaksinasi berapa yang sudah booster," ujar Menkes Budi Gunadi dalam keterangan pers Hasil Serologi Survei Nasional, dikutip Senin (21/3/2022).

Lebih lanjut, ia mengatakan ada baiknya jika Indonesia belakangan melakukan vaksinasi Covid-19. Dia menerangkan terkait pertahanan atau jangka waktu antibodi penduduk Indonesia yang dianggap lebih lama dari negara lebih dulu vaksinasi, sehingga Indonesia bisa tahan di tengah gelombang atau kelonjakan.

"Jadi, level antibodi atau titer antibodi kita masih relatif lebih tinggi dibandingkan mereka. Relatif masih lebih tahan pada saat gelombang Omicron BA.2 masuk," tambahnya.

Menkes Budi menambahkan, beberapa negara yang sedang melonjak, seperti Cina dan Korea Selatan diperkirakan sekitar 300 ribu kasus perharinya. Sebab dipicu penyebaran subvarian Omicron BA.2 yang diketahui memiliki karakteristik lebih mudah menular dari varian sebelumnya.

Tak hanya Omicron BA.2, Menkes Budi juga menyentil soal varian Deltacron, menurutnya varian tersebut hasil kombinasi dari Delta dan Omicron. Hingga sekarang di Eropa saja, varian itu tidak masuk kategori variant under monitoring.

 BACA JUGA:Studi di Inggris Sebut 80% Penderita Omicron Alami Hidung Meler

"Artinya, belum dipastikan transmisinya lebih cepat atau tidak, belum bisa dipastikan apakah lebih parah atau tidak. Kalau kita melihat gejalanya, ini (Deltacron) mungkin seperti varian Mu dan Lambda, tidak seperti mengkhawatirkan yang dibayangkan," jelas Menkes Budi.

(Dyah Ratna Meta Novia)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement