VARIAN Deltacron memang sempat menghebohkan dunia, lantaran varian ini menjadi varian gabungan dari varian paling berbahaya yakni varian Delta dan varian paling menular yakni varian Omicron. Tidak heran jika banyak kalangan khawatir dengan keberadaan virus tersebut.
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban mengatakan, saat Deltacron dilaporkan teridentifikasi, muncul ketakutan yang nyata di kalangan ahli kesehatan.
"Tadinya kami amat takut, karena varian ini adalah rekombinan varian Delta yang menyebabkan gejala berat bikin orang gawat dan sebabkan pasien meninggal lebih banyak dengan varian Omicron yang mudah menular," terang Prof Beri dalam acara Pembukaan Monumen Pengabdian Dokter Indonesia.
Deltacron yang merupakan varian rekombinan tersebut dianggap berbahaya karena varian tersebut memiliki karakteristik Omicron dan Delta secara bersamaan. Itu kenapa rasa takut muncul.
Tapi, setelah dipelajari lebih lanjut, sambung Prof Beri, untungnya Deltacron tidak terlalu amat sangat menular dan tidak amat sangat mematikan.
"Karena itu, hadirnya Deltacron setelah dipelajari lebih lanjut, rekombinan ini diyakini tidak cukup mengkhawatirkan, terlebih kasusnya yang masih sangat kecil di seluruh dunia," tambah Prof Beri.