JAKARTA – Bermula dari keisengannya sembari menunggu wisuda, alumnus Program Studi (Prodi) Ilmu Teknologi Pangan (ITP) Fakultas Petanian (FP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Pingkan Pashanita mendirikan bisnis fashion.
“Awalnya iseng sambil mengisi waktu kosong menunggu wisuda sekitar akhir tahun 2016. Tetapi sebelum itu juga banyak yang suka tanya kok bajunya bagus, beli atau jahit di mana?. Nah, dari situ kepikiran kenapa nggak aku jual aja produk baju seperti ini. Toh banyak yang tertarik juga waktu itu,” kata Pingkan, dalam keterangan pers, dikutip Rabu (2/3/2022).
Pemilihan nama Beauteeq dari “beau” yang diambil dari kata beautiful dan “teeq” yang diambil dari kata batik. Jadi, beauteeq artinya batik yang cantik.
“Meskipun, selama prosesnya beauteeq juga membuat produk selain batik supaya bisa saling melengkapi. Tetapi, tetap kembali ke tujuan utama beauteeq yaitu menghadirkan baju dengan desain modern yang diberi sentuhan tradisional,” ungkap Pingkan.
Pingkan menambahkan, keunikan Beauteeq ada pada desainnya yang fresh dan modern namun tetap meninggalkan kesan tradisionalnya.
Lebih lanjut, produk Beauteeq juga didesain secara classic timeless jadi tetap terlihat bagus dari tahun ke tahun. Pingkan mengakui, selama merintis Beauteeq lebih banyak suka yang ia dapat ketimbang dukanya.
“Untuk sukanya aku nggak menyangka aja ternyata bisa menuangkan kreativitasku dan berkarya lewat industri fashion. Dapat rezeki dan hidup dari bidang yang memang aku sukai. Bisa bantu menghidupi juga orang sekitar (terutama karyawan) lewat bisnis kecil-kecilan ini,” ujar Pingkan.