Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bebatuan Geopark Meratus Ungkap Misteri Bumi Kalsel 180 Juta Tahun Silam

Antara , Jurnalis-Minggu, 20 Februari 2022 |10:03 WIB
Bebatuan Geopark Meratus Ungkap Misteri Bumi Kalsel 180 Juta Tahun Silam
Geopark Meratus (Foto: Instagram/@meratusgeopark)
A
A
A

Seorang ahli, Profesor Ibrahim Komoo yang melakukan verifikasi dan meninjau di Kalsel selama empat hari terkait Geopark Pegunungan Meratus untuk menuju UNESCO Global Geopark (UGG) sudah melakukan serangkaian penelitian yang menyebutkan bebatuan tersebut mengarah ke batuan plagiogranit.

Semoga saja itu benar, maka terdapat warisan dunia bernilai tinggi, ujarnya seraya menyebutkan hal tersebut terjadi lantaran proses geologi sejak 180 jt tahun yang lalu. Bumi Kalsel ada pulau Jawa belum ada, kehidupan manusia pun belum ada, katanya sambil tersenyum.

Bumi Kalsel dengan Pegunungan Meratusnya sangat kaya dengan warisan kejadian bumi. Dan ini sudah sangat cocok jika terdaftar UGG, katanya lagi.

Ia juga menuturkan, batuan di bukit Langgara Loksado HSS termasuk jenis batu gamping paling tua di Meratus yang terbentuk sejak zaman kapur. Batu gamping ini merupakan batuan yg terbentuk di laut hasil pengendapan hewan laut jenis orbitulina.

Pegunungan Meratus

Hasil penelitian menyebutkan batu gamping di Bukit Langara berasal dari fosil binatang laut yang membeku. "Batu kapur tersebut merupakan yang tertua di wilayah ini," kata Ali Mustofa.

Batu ini sudah terbentuk sejak lempeng benua Australia yang bergerak dan menumbuk lempeng Sunda Land yang sekarang berada di lingkungan bersama dengan ofiolit Meratus.

Ali mengungkapkan, Batu Bukit Langara beda dibandingkan batu gamping di daerah lain, seperti batu gamping di daerah Bajuin, Kabupaten Tanah Laut.

Batu Langara dari hasil penelitian geologi justru adalah binatang kerang yang membatu. "Batuan ini sama persis seperti batu gamping yang ada di Australia, rupanya saat jutaan tahun lalu, batu Australia ini migrasi atau terpental ke Gunung Langara ini," tuturnya.

Dengan keunikan serta langka bebatuan di kawasan geopark meeratus ini sudah selayaknya dipublikasikan lagi secara luas, untuk sebuah penelitian, pendidikan, dan objek wisata, tinggal bagaimana memanajemen kawasan Geopark Meratus ini sebagai kawasan yang terpelihara yang akan memberikan manfaat sebesar besarnya pada masyarakat setempat.

(Rizka Diputra)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement