KEMENTERIAN Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) ingin penerbangan internasional yang kembali dilayani di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali menjadi momentum kebangkitan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja yang lebih luas bagi masyarakat Bali dan Indonesia.
Setelah pada Kamis lalu, Bandara Ngurah Rai melayani penerbangan internasional perdana maskapai Garuda Indonesia dari Narita Jepang, pada Rabu, Bandara kebanggaan masyarakat Bali itu kembali menerima penerbangan internasional rute Singapura-Bali-Singapura yang dioperasikan maskapai Singapore Airlines.
"Hal ini dipastikan akan meningkatkan aksesibilitas wisatawan mancanegara ke Indonesia, khususnya Bali, mengingat permintaan pasar yang sangat besar untuk mengunjungi destinasi pariwisata di Indonesia," ujar Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf, Nia Niscaya dalam keterangan yang diterima.
Ia mengatakan, kembali mendaratnya Singapore Airlines ke Bali merupakan salah satu hasil dari kolaborasi yang kuat antara Singapore Airlines, Kemenparekraf, Pemprov Bali, Kemenhub dan pihak terkait lainnya.
Penerbangan internasional itu juga diharapkan dapat meningkatkan peluang pemangku kepentingan untuk bangkit dan mendorong perekonomian nasional melalui sektor pariwisata.
"Singapore Airlines akan mengoperasikan tujuh penerbangan dalam sepekan antara Singapura dan Bali. Dimulainya kembali penerbangan harian ke Bali ini akan memfasilitasi pelanggan SIA yang ingin melakukan perjalanan ke dan dari Bali," katanya.
Nia menjelaskan, nantinya wisatawan atau pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) juga bisa mengambil paket warm up vacation setibanya di Pulau Dewata yang merupakan inovasi bagi PPLN atau wisatawan yang baru datang ke Bali agar dapat menjalani karantina dalam hotel dengan sistem bubble.
Warm up vacation memungkinkan PPLN yang batu tiba di Bali untuk bisa beraktivitas tidak terbatas hanya di kamar, namun dapat melakukan berbagai aktivitas di area bubble yang khusus disiapkan pengelola hotel.