VARIAN Omicron menyebar dengan cepat di berbagai negara di dunia. Tak terkecuali juga di Indonesia, yang 90 persen kasus positifnya kini sudah didominasi oleh Omicron.
Meski sudah menyebar dan meluas begitu cepat, sebagian masyarakat mungkin masih salah kaprah dan bingung dengan informasi tentang Omicron.
Maka dari itu, merangkum laman akun Instagram resmi Kementerian Kesehatan RI, Rabu (16/2/2022) simak paparan singkat mitos dan fakta seputar Omicron berikut di bawah ini.

1. Mitos: Omicron cuma menimbulkan gejala ringan seperti demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan nyeri di tubuh.
Faktanya: Omicron yang menyebar dengan cepat memang tak separah varian Delta yang bisa menimbulkan kesakitan parah. Tapi ingat, bagi orang lanjut usia, yang punya penyakit penyerta, dan orang yang belum divaksin Covid-19, Omicron tetap berpotensi fatal, kematian.
BACA JUGA : Dokter Wanti-Wanti Orangtua, Omicron Bisa Sangat Berbahaya bagi Bayi!
2. Mitos: Vaksin tidak mempan lumpuhkan Omicron
Faktanya: Vaksin Covid-19 dinilai jadi perlindungan terbaik dalam melawan Omicron. Data yang ada memperlihatkan 60 persen pasien positif Omicron di Indonesia yang meninggal dunia adalah orang yang belum divaksin. Hal ini mematahkan mitos kalau vaksin tidak mampu melumpuhkan Omicron.
BACA JUGA : Ahli: Selamatkan Balita dari Covid-19, Orang Dewasa di Sekitarnya Wajib Divaksin!
3. Mitos: Orag yang belum divaksinasi tidak akan bergejala parah akibat Omicron
Faktanya: Orang yang belum divaksinasi justru paling rentan tertular Omicron. Pasien Omicron berat di rumah sakit didominasi orang yang belum vaksin.