Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Fakta Terbaru, Kepunahan Neanderthal Bukan Karena Ulah Manusia Modern

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Senin, 14 Februari 2022 |18:00 WIB
Fakta Terbaru, Kepunahan Neanderthal Bukan Karena Ulah Manusia Modern
Neanderthal, manusia purba yang terpisah dari manusia modern (BBC)
A
A
A

Temuan penting lainnya adalah kaitan peralatan batu dari lapisan yang sama dengan gigi si anak dengan manusia modern.

Peralatan yang dibuat dengan cara yang sama ditemukan di beberapa lokasi lain - di bukit Rhoney dan juga di Lebanon, namun sampai sekarang para ilmuwan tidak yakin spesies manusia mana yang membuatnya.

Beberapa peneliti berspekulasi bahwa beberapa alat yang lebih kecil adalah ujung anak panah. Jika sudah dipastikan, itu akan menjadi penemuan yang cukup penting: sekelompok awal manusia modern menggunakan senjata canggih yaitu busur dan anak panah, yang mungkin menjadi penyebab kelompok itu awalnya mengambil alih dari Neanderthal 54.000 tahun yang lalu. Namun, jika memang itu yang terjadi, keunggulan itu hanya sementara, karena Neanderthal kemudian kembali lagi.

Jadi, bila spesies kita tidak langsung membuat Neanderthal punah, apa yang akhirnya memberi kita keunggulan?

Ilustrasi

Banyak ide telah diajukan oleh para saintis: kapasitas kita untuk menciptakan seni, bahasa, dan mungkin otak yang lebih baik. Namun Prof. Stringer percaya manusia modern unggul karena lebih terorganisasi.

"Kita lebih baik dalam membangun jejaring, grup sosial kita lebih besar, kita lebih baik dalam menyimpan pengetahuan dan membangun berdasarkan pengetahuan itu," ujarnya.

Gagasan bahwa manusia modern berinteraksi dalam waktu yang panjang dengan Neanderthal cocok dengan penemuan tahun 2010 bahwa manusia modern memiliki sedikit DNA Neanderthal, mengindikasikan terjadinya perkawinan antar spesies, menurut Prof. Stringer.

"Kita tidak tahu apakah perkawinan itu dilakukan secara damai. Bisa saja, ada perempuan dari kelompok lain yang diculik. Bahkan bisa juga adopsi bayi Neanderthal yang terlantar atau hilang karena kehilangan orang tuanya," katanya.

"Semua itu bisa terjadi. Jadi kita belum tahu cerita lengkapnya. Tetapi dengan lebih banyak data dan lebih banyak DNA, lebih banyak penemuan, kita akan semakin mendekati kebenaran tentang apa yang sebenarnya terjadi pada akhir zaman Neanderthal."

(Salman Mardira)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement