Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

BMKG Siapkan 3 Jurus Cegah Bandara Ngurah Rai dari Terjangan Tsunami

Antara , Jurnalis-Jum'at, 11 Februari 2022 |10:05 WIB
BMKG Siapkan 3 Jurus Cegah Bandara Ngurah Rai dari Terjangan Tsunami
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati sambangi Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali (Foto: Antara)
A
A
A

BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengantisipasi bencana gempa dan tsunami yang sewaktu-waktu dapat menghantam Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati yang didampingi oleh General Manager Bandara Ngurah Rai mengatakan keberadaan Bandara Ngurah Rai ini sangat vital bagi Indonesia, karena merupakan pintu masuk utama bagi para wisatawan dari berbagai negara.

Bali, menurut Dwikorita, merupakan salah satu destinasi wisata andalan Indonesia dan menjadi favorit wisatawan dunia. Selain itu berbagai agenda internasional sering diadakan di pulau tersebut.

“Jarak bandara dengan bibir pantai nol meter dan ini sangat berpotensi besar tersapu tsunami, jika sewaktu-waktu gempa besar melanda Bali,” ujar Dwikorita.

Dwikorita memaparkan, sedikitnya ada tiga upaya yang dilakukan BMKG untuk mengantisipasi ancaman bencana tersebut yaitu meningkatkan akurasi pemodelan terkait dengan bahaya Tsunami.

Mengingat, bandara ini berada di pesisir pantai yang berhadapan dengan sumber gempa berpotensi tsunami atau terjadinya megathrust selatan bali.

Infografis Bandara Instagramable

Kedua, kata dia, yakni dengan memasang sistem penerima informasi gempabumi dan tsunami (WRS New Generation) yang akan diintegrasikan ke dalam sistem yang ada di command center Bandara Ngurah Rai. WRS ini memungkinkan masyarakat dan seluruh pengguna bandara mengetahui adanya gempa bumi dan potensi terjadinya tsunami dalam waktu kurang dari 5 menit atau sekitar 2-4 menit.

Ketiga, BMKG akan melakukan upaya edukasi kepada stakeholder dan petugas yang terkait dengan penyelamatan di bandara tersebut, dengan cara melatih serta menyelenggarakan drill atau simulasi evakuasi terkait dengan respons informasi gempa dan tsunami secara cepat dan tepat, untuk upaya penyelamatan di bandara.

“Mitigasi juga harus dilakukan oleh pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota setempat untuk semakin meminimalkan dampak kerugian dan korban jiwa. Mengingat di lokasi sekitar bandara juga terdapat banyak kawasan ekonomi dan permukiman penduduk,” kata dia.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement