Di sisi lain, ada alasan penting penumpang tak dapat melihat keberadaan pesawat lain di sekitar mereka. Ya, pesawat memang punya aturan jarak tersendiri agar tak saling bertabrakan.
Hal ini disebut sebagai pemisahan pesawat yaitu seperangkat pengaturan yang membantu menjauhkan satu pesawat dari yang lain untuk tidak berdekatan sehingga tidak ada risiko tabrakan.
Pemisahan pesawat sendiri terbagi menjadi dua yaitu vertikal dan horizontal. Vertikal berarti satu pesawat terbang di atas yang lain, sementara horizontal adalah kondisi dimana persawat terbang berdampingan.
Saat terbang di bawah ketinggian 9000 M, pesawat tidak boleh berjalan vertikal kurang dari 300 M satu sama lain. Jika ketinggian tanah lebih dari itu, pesawat harus menjaga jarak vertikal sejauh 600 meter.
Melansir dari YouTube Sisi Terang, aturan tersebut hanya boleh dilanggar oleh pilot bila ada pemisahan horizontal yang diperlukan. Misalnya ketika berada di kawasan cangkupan radar yang buruk, jarak antar pesawat harus lebih dari 18 Km. Apabila hal itu terjadi pada ruang udara suatu bandara, maka pemisahan dapat lebih rendah yakni 5.5 Meter.
Semua aturan itu dibantu dengan TCAS (traffic collisions avoidance system) atau sistem anti tabrakan lalu lintas. Fitur ini akan memperingatkan pilot jika ada pesawat lain yang mendekat dengan ketinggian sama.
TCAS menghitung waktu yang dibutuhkan pesawat lain untuk menjadi semakin dekat dan bisa menyebabkan tabrakan. Ketika waktu mulai habis sistem akan mengeluarkan bunyi sebagai peringatan. Selain itu, TCAS juga menunjukan peta pesawat yang sedang terbang cukup dekat.
Jadi, mengapa selama ini penumpang seolah tak pernah melihat adanya pesawat lain yang melintas bukan disebabkan karena pesawt lain tidak ada di sana. Demi keamanan satu pesawat dengan yang lain, jarak penerbangan maupun jalur pesawat pun sudah diatur sedemikian rupa.
(Kurniawati Hasjanah)