APAKAH kamu sadar seringkali tak melihat adanya pesawat lain melintas di udara saat penerbangan? Situasi ini seolah-olah pesawat yang kamu tumpangi hanya satu-satunya yang melintas di atas langit.
Padahal faktanya tidak demikian. Pesawat lain tetap mengudara di sekitarmu loh, hanya saja sulit tertangkap oleh mata. Kenapa bisa begitu?
Jendela penumpang memiliki ukuran terbilang kecil sehingga hanya memungkinkan penumpang melihat ke satu sisi bagian pesawat saja. Sementara pilot tentunya punya jendela jauh lebih luas dan mampu melihat keberadaan pesawat-pesawat lain.
Pesawat juga kemungkinan besar terbang di atas maupun bawah pesawat yang kamu tumpangi. Kalau sudah begini, terang saja jika kamu tak bisa melihat keberadaan persawat lain. Ingat, luasnya langit membuat antar pesawat tak perlu terbang berselahan cukup dekat.
Selain itu, pesawat dengan warna putih juga sulit dikenali lantaran bercampur dengan awan-awan yang memiliki warna serupa. Lain halnya ketika malam hari tiba, kamu akan lebih mudah mengenali pesawat berkat cahaya yang menghiasi badan pesawat.
Di sisi lain, ada alasan penting penumpang tak dapat melihat keberadaan pesawat lain di sekitar mereka. Ya, pesawat memang punya aturan jarak tersendiri agar tak saling bertabrakan.
Hal ini disebut sebagai pemisahan pesawat yaitu seperangkat pengaturan yang membantu menjauhkan satu pesawat dari yang lain untuk tidak berdekatan sehingga tidak ada risiko tabrakan.
Pemisahan pesawat sendiri terbagi menjadi dua yaitu vertikal dan horizontal. Vertikal berarti satu pesawat terbang di atas yang lain, sementara horizontal adalah kondisi dimana persawat terbang berdampingan.
Saat terbang di bawah ketinggian 9000 M, pesawat tidak boleh berjalan vertikal kurang dari 300 M satu sama lain. Jika ketinggian tanah lebih dari itu, pesawat harus menjaga jarak vertikal sejauh 600 meter.
Melansir dari YouTube Sisi Terang, aturan tersebut hanya boleh dilanggar oleh pilot bila ada pemisahan horizontal yang diperlukan. Misalnya ketika berada di kawasan cangkupan radar yang buruk, jarak antar pesawat harus lebih dari 18 Km. Apabila hal itu terjadi pada ruang udara suatu bandara, maka pemisahan dapat lebih rendah yakni 5.5 Meter.
Semua aturan itu dibantu dengan TCAS (traffic collisions avoidance system) atau sistem anti tabrakan lalu lintas. Fitur ini akan memperingatkan pilot jika ada pesawat lain yang mendekat dengan ketinggian sama.
TCAS menghitung waktu yang dibutuhkan pesawat lain untuk menjadi semakin dekat dan bisa menyebabkan tabrakan. Ketika waktu mulai habis sistem akan mengeluarkan bunyi sebagai peringatan. Selain itu, TCAS juga menunjukan peta pesawat yang sedang terbang cukup dekat.
Jadi, mengapa selama ini penumpang seolah tak pernah melihat adanya pesawat lain yang melintas bukan disebabkan karena pesawt lain tidak ada di sana. Demi keamanan satu pesawat dengan yang lain, jarak penerbangan maupun jalur pesawat pun sudah diatur sedemikian rupa.
(Kurniawati Hasjanah)