SOSOK Laura Anna mendadak menjadi perbincangan publik. Laura Anna lumpuh akibat kecelakaan bareng mantan pacar Gaga Muhammad dua tahun lalu.
Namun seiring berjalannya waktu, secara perlahan Laura pulih meski kaki dan jari tangannya masih belum bisa digerakkan dengan normal. Kelumpuhan Laura Anna terjadi karena dia mengalami spinal cord injury atau cedera saraf tulang belakang akibat kecelakaan mobil. Karena kondisi itu, Laura tidak mampu menggerakkan bagian panggul hingga kakinya.
Namun, ia percaya selalu ada harapan di setiap cobaan. Terlebih, kini jari-jari tangannya sudah mulai memberikan respons, meski belum 100 persen.

"Aku percaya bisa sembuh," kata Laura di Podcast Deddy Corbuzier, belum lama ini. Kesembuhan juga menjadi mimpi Laura Anna sekarang.
Tapi, bagaimana dunia media menilai kondisi Laura Anna, apakah spinal cord injury bisa disembuhkan?
Baca Juga : Dialami Laura Anna, Apa Itu Spinal Cord Injury? Kenali Gejalanya
Laman Shepherd Center menjelaskan bahwa hingga saat ini belum ada obat cedera tulang belakang. Namun, penelitian terkait masalah ini semakin banyak dan ada kemajuan di laboratorium terkait penyakit tersebut.
"Banyak kemajuan menghasilkan penurunan kerusakan akibat cedera. Obat steroid seperti metilprednisolon diketahui dapat mengurangi pembengkakan yang merupakan penyebab umum kerusakan sekunder pada saat cedera," terang laporan tersebut, dikutip MNC Portal, Jumat (10/12/2021).
Baca Juga : Saksi Tidak Hadir, Sidang Kasus Laura Anna dan Gaga Muhammad Diundur
Meskipun belum ada obat cedera tulang belakang, pasien biasanya akan melakukan serangkaian terapi untuk mengembalikan mobilitas tubuhnya ke kondisi semula. Tentu, membutuhkan waktu yang panjang dan tidak bisa juga mengharapkan progres yang signifikan dalam waktu cepat.
Dijelaskan dalam laman Medicine Net, langkah pertama dalam penanganan cedera tulang belakang adalah memastikan pasien bernapas dan jantung berdetak secara normal. Ini karena cedera tulang sumsum belakang menyebabkan hilangnya kontrol pernapasan.
Pemberian obat steroid dosis tinggi sangat mungkin diberikan ke pasien dengan cedera tulang belakang. "Sebab, obat steroid dapat membantu mengurangi jumlah kerusakan pada sumsum tulang belakang dengan mengurangi peradangan dan pembengkakan," papar laporan medis tersebut.
Pemberian obat steroid akan sangat maksimal hasilnya jika diberikan ke pasien dimulai dalam waktu 8 jam pasca cedera terjadi.
Beberapa ahli merekomendasikan pasien cedera tulang belakang dilakukan operasi. Ada dua tujuannya, pertama untuk menghilangkan tekanan pada sumsum tulang belakang dan kedua untuk menstabilkan tulang belakang.
Cedera tulang belakang menyebabkan komplikasi dan sepertinya ini juga yang dialami Laura Anna. Misalnya infeksi saluran kemih atau inkontinensia urin atau kondisi ketidakmampuan pasien mengontrol aliran urin atau susah nahan pipis. Itu kenapa Laura Anna sekarang ini kemana-mana menggunakan selang kateter.
Selain itu, komplikasi lainnya adalah inkontinensia usus atau ketidakmampuan mengontrol buang air besar, infeksi paru-paru (pneumonia), terjadi penggumpalan darah, kejang otot, nyeri kronis, dan depresi.
"Sebagian besar perawatan yang diberikan untuk pasien cedera tulang belakang ditujukan untuk rehabilitasi. Ini termasuk metode membantu pasien memaksimalkan fungsinya melalui terapi fisik dan okupasi, serta penggunaan alat bantu," papar laporan itu.
(Helmi Ade Saputra)