Dalam wawancara dengan The Washington Post, pakar Turki di lembaga kajian Brooking Institution, Kemal Kirisci, mengatakan warga di Turki mulai memandang "pengungsi sebagai penyebab persoalan yang saat ini dihadapi Turki".
Survei yang dilakukan UNHCR memperlihatkan, 80% warga di Turki berpendapat "pengungsi Suriah bisa hidup enak karena mendapat subsidi dari pemerintah Turki".
Kenyataannya, kata Kirisci, kurang dari setengah dari para pengungsi menerima bantuan sekitar US$12 per satu anggota keluarga per bulan. Jumlah ini, menurut Kirisci, pas-pasan untuk memenuhi kebutuhan pokok.
Pemerintah Turki menyadari adanya pergeseran sikap tersebut dan dilaporkan telah mengambil sejumlah langkah untuk meredam sentimen anti imigran.
Agustus lalu, aparat keamanan menahan 76 orang setelah massa menyerbu satu tempat di ibu kota Ankara yang banyak didiami pendatang asal Suriah.
Massa ketika itu merusak mobil dan bisnis milik warga Suriah. Mereka juga meneriakkan yel-yel mengecam pendatang dari Suriah.
(Salman Mardira)