LAMPUNG memiliki beragam destinasi wisata dan desa yang menarik, seperti Desa Wisata Rigis Jaya, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Lampung Barat.
Desa Rigis Jaya dinilai unggulan, karena memiliki daya tarik tidak hanya menawarkan keindahan alam yang memukau dan budaya dengan kearifan lokalnya.
Selain itu juga terdapat perkebunan kopi yang dibudidayakan secara baik oleh masyarakat setempat. Sehingga, desa wisata ini cocok dijadikan sebagai tujuan wisata edukasi dan agrowisata.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno melihat satu potensi yang luar biasa untuk kebangkitan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Desa Wisata Rigis ini.
"Dengan adanya Kampung Wisata Rigis Jaya ini industri kopi menjadi penopang dari pergerakan ekonomi masyarakat, sehingga membuka peluang lapangan kerja," kata Sandiaga dalam keterangan resminya.
Baca juga: Sandiaga Uno: Pandemi Momentum Optimalisasi Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
(Foto: Instagram/@sandiuno)
Untuk menempuh Desa Wisata Rigis Jaya, jika ditempuh dari Bandara Internasional Radin Inten II Lampung, memakan waktu sekitar 3,5-4 jam perjalanan dengan jarak 183 km. Selama perjalanan, wisatawan disuguhi dengan pemandangan alam yang menyejukkan mata, karena dikelilingi sawah dan perbukitan hijau.
Memiliki luas lahan perkebunan kurang lebih 498,34 hektare, setiap satu hektarenya rata-rata Desa Wisata Rigis Jaya bisa menghasilkan dua ton kopi. Sehingga produksi kopi robusta dalam setahun bisa mencapai 1.058 ton.
Sandiaga melanjutkan, desa ini juga memiliki potensi kopi yang sangat besar, tidak heran kalau Desa Wisata Rigis Jaya disebut sebagai Kampung Kopi andalan di Kabupaten Lampung Barat.
Tempat ini juga mengusung konsep wisata edukasi dan agrowisata. Wisatawan yang datang ke Desa Wisata Rigis Jaya dapat mempelajari mengenai kopi mulai dari pembibitan, budidaya, pengolahan pascapanen, penyangraian, dan penyeduhan hingga menjadi sajian kopi yang nikmat.
Nah, rangkaian kegiatan ini memberikan kesempatan kepada wisatawan untuk berinteraksi secara langsung dengan para petani, sehingga pengalaman yang diperoleh memberikan kesan tersendiri.
Hasil kopi di sini tak hanya diolah menjadi minuman, berbagai macam produk berbahan dasar kopi juga dibuat, seperti parfum kopi, hand sanitizer kopi, hingga lukisan yang terbuat dari ampas kopi. Daun kopi juga dimanfaatkan masyarakat untuk membuat produk eco print berupa tote bag, hijab, pakaian, dan kain.
Baca juga: Jadi Menteri Pertama Kunjungi Desa Rigis Jaya, Sandiaga Borong Tas untuk Suvenir Peserta KTT G-20
Desa Wisata Rigis Jaya juga memiliki warisan yang masih terjaga hingga kini yaitu berupa kain motif Cilugam khas Lampung Barat. Kain ini biasanya digunakan untuk pesta adat. Motifnya perpaduan antara warna hitam, putih serta oranye.
Kemudian ada beragam budaya yang kental dengan kearifan lokal Lampung Barat, semisal arak-arakan dan tari sembah batin yang merupakan simbol penghormatan untuk para raja dan tamu istimewa.
"Ini akan menjadi lokomotif dari keindahan Lampung Barat juga dukungan untuk produk ekonomi kreatif," tandasnya.
(Rizka Diputra)