PERNAH melihat ada orangtua dengan santainya mengisap rokok dan mengembuskan asapnya di dekat bayinya sendiri? Tabiat semacam itu tidak bisa dimungkiri masih ada di tengah masyarakat.
Merokok di dekat bayi mungkin dianggap bukan sesuatu yang membahayakan bagi mereka. Padahal, risiko penyakit serius bisa diidap si bayi di kemudian hari.
Baca juga: Kenali Kanker Osteosarkoma pada Anak, Gejalanya Mirip Patah Tulang
Perokok pasif sama berisikonya dengan perokok aktif. Pada kasus si bayi yang terpapar asap rokok misalnya, menurut dokter spesialis patologi anatomi Evlina Suzanna Sinuraya SpPA bisa berisiko alami leukemia di kemudian hari.

"Jadi gara-gara paparan asap rokok, tubuh si bayi mengalami kerusakan pada darahnya atau yang biasa disebut leukemia. Penyakit ini bukan hanya akibat kelainan gen saat di kandungan, tapi bisa karena paparan asap rokok. Si bayi sudah menjadi perokok pasif," kata dr Evlina di webinar Hari Kanker Paru Sedunia 2021, Kamis (26/8/2021).
Baca juga: Pengembangan Bioteknologi Diharap Bisa Sembuhkan Kanker
Tapi, apakah si bayi juga punya risiko kanker paru karena jadi perokok pasif sejak sangat kecil?
Menurut dr Evlina, tidak. Si bayi tidak berisiko kanker paru. Tetapi, ada kanker yang mungkin bisa berkembang di tubuh si bayi yaitu adenokarsinoma. "Perokok pasif itu lebih mungkin terkena kanker jenis adenokarsinoma," lanjutnya.