Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pentingnya Edukasi Gizi untuk Cegah Anemia pada Siswa Pondok Pesantren

Pentingnya Edukasi Gizi untuk Cegah Anemia pada Siswa Pondok Pesantren
Ilustrasi. (Foto: Freepik)
A
A
A

ANEMIA rentan dialami anak-anak, terlebih bagi mereka yang tinggal di pesantren. Pemenuhan status zat besi anak di pesantren pun dibutuhkan untuk menghindari berbagai risiko.

Dosen Departemen Gizi Masyarakat IPB Dr Rimbawan mengungkapkan, berdasarkan pengamatannya, tenaga pengajar di pesantren kurang memahami pemenuhan gizi anak. Mereka masih belum mendapatkan perhatian yang proporsional.

Aanak

"Pada umumnya risiko ini dialami siswa-siswa mondok di pesantren. Oleh karena itu kami menilai jika kondisi pangan, gizi dan kesehatannya baik, akan sangat berdampak pada peningkatan capaian pembelajarannya,” ujarnya lewat keterangan resmi School Lunch Program, Senin (23/8/2021).

ANEMIA rentan dialami anak-anak, terlebih bagi mereka yang tinggal di pesantren. Pemenuhan status zat besi anak di pesantren pun dibutuhkan untuk menghindari berbagai risiko. 
Dosen Departemen Gizi Masyarakat IPB 
Dr Rimbawan mengungkapkan, berdasarkan pengamatannya, tenaga pengajar di pesantren kurang memahami pemenuhan gizi anak. Mereka masih belum mendapatkan perhatian yang proporsional. 
"Pada umumnya risiko ini dialami siswa-siswa mondok di pesantren. Oleh karena itu kami menilai jika kondisi pangan, gizi dan kesehatannya baik, akan sangat berdampak pada peningkatan capaian pembelajarannya,” ujarnya lewat keterangan resmi School Lunch Program, Senin (23/8/2021). 
Dr Rimbawan mengatakan, edukasi gizi di pesantren perlu dilakukan sebagai bekal tenaga pengajar, khususnya tentang gizi dan kesehatan untuk anak dan remaja. Salah satunya yaitu lewat buku dan modul. 
Dia pun menyusun buku dan modul sebagai panduan pemenuhan gizi anak di pesantren. Buku ini berisikan modul penyediaan makan bergizi seimbang di pesantren, sekaligus kumpulan resep menu lezat. 
“Dalam pilot project ini, kami menetapkan target untuk menurunkan prevalensi status anemia santri di pondok pesantren, melalui pemberian makanan bergizi seimbang dan pendidikan gizi," ucapnya. 
Misalnya saja Dr Rimbawan yang juga Ketua School Lunch Program, telah melakukan pemenuhan gizi di dua pesantren Jawa Barat. Kegiatan ini mampu mengurangi 8% kejadian anemia di kalangan santri Pondok Pesantren Pertanian Darul Falah Bogor, dan 20,9% di Pondok Pesantren Darussalam Bogor. 
Katarina Larasati dari Ajinomoto Indonesia mengatakan, status masalah gizi pada anak harus dientaskan. Karena itu, program seperti ini bisa dilakukan di pesantren-pesantren lainnya. 
"Karena semua anak di Indonesia berhak mendapatkan metode pembelajaran yang efektif, tanpa takut akan ancaman kesehatan di sekitarnya, apalagi di saat situasi pandemi seperti ini,” tutupnya.


Dr Rimbawan mengatakan, edukasi gizi di pesantren perlu dilakukan sebagai bekal tenaga pengajar, khususnya tentang gizi dan kesehatan untuk anak dan remaja. Salah satunya yaitu lewat buku dan modul. 


Dia pun menyusun buku dan modul sebagai panduan pemenuhan gizi anak di pesantren. Buku ini berisikan modul penyediaan makan bergizi seimbang di pesantren, sekaligus kumpulan resep menu lezat. 

“Dalam pilot project ini, kami menetapkan target untuk menurunkan prevalensi status anemia santri di pondok pesantren, melalui pemberian makanan bergizi seimbang dan pendidikan gizi," ucapnya. 

Misalnya saja Dr Rimbawan yang juga Ketua School Lunch Program, telah melakukan pemenuhan gizi di dua pesantren Jawa Barat. Kegiatan ini mampu mengurangi 8% kejadian anemia di kalangan santri Pondok Pesantren Pertanian Darul Falah Bogor, dan 20,9% di Pondok Pesantren Darussalam Bogor. 

Katarina Larasati dari Ajinomoto Indonesia mengatakan, status masalah gizi pada anak harus dientaskan. Karena itu, program seperti ini bisa dilakukan di pesantren-pesantren lainnya. 


"Karena semua anak di Indonesia berhak mendapatkan metode pembelajaran yang efektif, tanpa takut akan ancaman kesehatan di sekitarnya, apalagi di saat situasi pandemi seperti ini,” tutupnya.

(Helmi Ade Saputra)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement