BADAN Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan penyakit virus marburg (MVD) menjadi ancaman baru masyarakat dunia, terutama di tengah pandemi covid-19 ini. Pasalnya, penyakit yang menyerupai ebola itu belum ada obatnya.
Ya, sejak ditemukan pertama kali sampai sekarang penyakit virus marburg belum ada obat penawarnya. Meski begitu, beberapa studi tengah dikerjakan untuk melihat efektivitas pengobatan ebola yang mungkin bisa diterapkan juga ke MVD karena kedua penyakit ini dianggap memiliki kesamaan.
Baca juga: Pandemi Covid-19 Belum Mereda, Kini Muncul Virus Marburg
Berdasarkan laporan laman WebMD, sampai sekarang belum ada vaksin atau perawatan antivirus yang disetujui untuk virus marburg. Meskipun mirip ebola, vaksin ebola tidak akan bekerja melawan MVD.
"Tetapi perawatan suportif sering meningkatkan kelangsungan hidup. Ini termasuk rehidrasi dengan cairan oral atau IV dan pengobatan gejala tertentu," jelas lapor WebMD, Sabtu (14/8/2021).
Baca juga: Guinea Konfirmasi Kasus Pertama Virus Marburg, WHO Lakukan Penyelidikan
Ada Perawatan yang Sedang Dipelajari
Ya, para ahli terus mengembangkan antibodi monoklonal atau protein buatan manusia yang membantu sistem kekebalan tubuh bekerja lebih baik. Mereka juga meneliti obat antivirus seperti favipiravir dan remdesivir, yang digunakan dokter dalam studi klinis untuk ebola, guna melihat apakah mereka dapat membantu pengobatan MVD.
Pada tahun 2020, European Medicines Agency (EMA) menyetujui Vaksin Mvabea dan Zabdeno untuk digunakan melawan ebola. "Vaksin ini mungkin dapat melindungi orang dari MVD, tetapi para ahli perlu melakukan uji klinis lebih lanjut untuk mengetahui dengan pasti," terang WebMD.