"Hoax memang semenyeramkan itu. Mau disangkal bagaimanapun juga, covid-19 memang berbahaya. Walau ada 90 persen yang sembuh, tapi ada 2,7 persen orang yang meninggal. Kalau hoaks makin menyebar, otomatis akan makin banyak juga orang yang akan meninggal. Jadi, jari penyebar hoaks bisa menjadi pembunuh manusia lainnya," tambah dr Fajri.
"Mau enggak percaya corona, mau lelah atau apa pun itu, nyatanya rumah sakit makin penuh dan kasus meninggal di rumah atau di jalan makin banyak juga kan? Nakes makin berjibaku kelelahan, bahkan meninggal, penyebar hoaks lagi menikmati traffic dan lain-lain," tuntasnya.
(Hantoro)