BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten mengimbau wisatawan untuk tidak berenang di kawasan pesisir pantai selatan Lebak, karena tinggi gelombang berpotensi mencapai 2,5 hingga 4 meter.
"Kami memperkirakan gelombang tinggi itu bisa menimbulkan kecelakaan laut," kata Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Provinsi Banten Sumardi di Lebak, Rabu (26/5/2021).
Baca juga: Pantai Pulo Manuk, Destinasi Liburan Seru di Pesisir Selatan Lebak
Berdasarkan laporan dari BMKG Banten, selama beberapa hari ke depan cuaca di pesisir pantai selatan memburuk dengan ketinggian gelombang berpeluang mencapai 2,5 sampai 4 meter dan kecepatan angin 15 knot atau 30 kilometer per jam.
Tiupan angin bergerak dari tenggara dengan jarak pandang antara empat sampai enam kilometer. Kondisi itu sangat berbahaya jika berenang di sekitar pantai selatan.
"Kami minta wisatawan dapat mematuhi peringatan dan imbauan ini guna mencegah kecelakaan laut," katanya.
Ia mengatakan para pengunjung pesisir selatan Lebak agar tidak melakukan aktivitas di sekitar pantai, terlebih berenang.
Saat ini, kata dia, cuaca buruk melanda pesisir selatan, mulai Pantai Binuangeun, Bagedur, Sukahujan, Panggarangan, Bayah, Pulau Manuk, dan Sawarna.
Baca juga: Kalau Bawa Jeruk di Pantai Ini Nyi Roro Kidul Murka?
Oleh karena itu, BPBD Banten menyampaikan surat peringatan cuaca buruk pada Polsek, Kesyahbandaran, TPI, petugas pengamanan pantai, pemilik hotel, dan nelayan.
Begitu juga wisatawan agar tidak berenang guna mengantisipasi kecelakaan laut, apalagi seorang pelajar yang terseret ombak di kawasan wisata Pantai Sawarna, pada Selasa 25 Mei 2021, hingga kini belum ditemukan, sudah diingatkan agar tidak berenang di sekitar pantai.
Mereka itu, tiga pelajar SMPN Cilograng Kabupaten Lebak. Awalnya bermain di tepi pantai, kemudian berenang hingga menjadi korban kecelakaan laut. "Kami minta surat imbauan itu dapat dipatuhi dengan tidak berenang di sekitar pantai selatan," ujarnya.
Ia menjelaskan cuaca pesisir pantai selatan yang berhadapan langsung dengan perairan Samudera Hindia memiliki karakter berbeda dengan pantai di Banten bagian utara.
Gelombang karakter pantai selatan cukup tinggi dan banyak karang, sehingga berbahaya bagi wisatawan yang berenang di sekitar pantai itu. "Kami berharap wisatawan dapat mematuhi peringatan ini guna mencegah kecelakaan laut," tuturnya.
Sementara Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mencatat selama libur Lebaran 2021 sebanyak 16 wisatawan yang berwisata di beberapa lokasi objek wisata pantai mengalami kecelakaan, satu di antaranya meninggal dunia.
"Sejak hari pertama libur Lebaran atau Jumat (14 Mei) hingga Minggu (23 Mei) terjadi 13 kasus kecelakaan laut (tenggelam) yang menimpa wisatawan dengan total korban 16 orang dengan rincian 15 korban berhasil diselamatkan dan satu wisatawan meninggal," kata Ketua Balawista Sukabumi Yanyan Nuryanto.
Mayoritas wisatawan yang menjadi korban keganasan ombak dan gelombang laut selatan Kabupaten Sukabumi ini tidak mengindahkan imbauan dan aturan dari petugas penjaga pantai.
(Salman Mardira)