Penataan bandara-bandara perseroan dapat cepat melakukan penataan pada tiga aspek tersebut karena didukung dengan adanya infrastruktur teknologi informasi.
“Seluruh bandara AP II didesain dapat beradaptasi dengan cepat di tengah dinamisnya kondisi pada pandemi ini. Penataan pada aspek personel bandara didukung adanya aplikasi karyawan AP II yaitu iPerform, lalu penataan aspek sistem operasional bandara didukung adanya wadah bagi seluruh stakeholder yakni Airport Operation Control Center (AOCC), dan penataan pada sistem penerbangan dilakukan dengan menerapkan Airport Collaborative Decision Making (A-CDM),” ungkapnya.
Baca juga: Cerita Pramugari Hadapi Penumpang Mabuk yang Berulah di Pesawat
Sementara itu, Director of Operation & Service AP II, Muhamad Wasid menambahkan, seluruh bandara yang dikelola perseroan juga melakukan penyesuaian operasional.
“Lalu lintas penerbangan dan penumpang pada periode peniadaan mudik dipastikan akan turun, dan sejalan dengan itu kami melakukan penyesuaian operasional untuk memastikan bandara tetap optimal di setiap aspek," kata Muhamad Wasid.
"Selain itu juga bersiaga apabila ada penerbangan tidak berjadwal, misalnya ada penerbangan dalam rangka kemanusiaan, militer, evakuasi medis, repatriasi, penerbangan VVIP/VIP, penerbangan kenegaraan, dan apabila ada penerbangan dengan status emergency,” tandasnya.
(Rizka Diputra)