Tidak hanya menunjukkan keunikan dalam karyanya, sikap individu dengan spektrum autisme pun dinilai memberikan cara pandang baru untuk memajukan roda ekonomi kreatif Indonesia.
“Perbedaan cara berpikir sejatinya merupakan kekayaan dari para individu autistik, kita justru dapat belajar berpikir out of the box. Ini sudut pandang yang sangat penting untuk bisa mewujudkan cita-cita kita semua membangun industri ekonomi kreatif Indonesia tetap terjaga,” tutup Sandi.
Dalam acara yang diselenggarakan oleh YAI untuk memperingati perayaan Bulan Kepedulian Autisme 2021 itu ditampilkan banyak kegiatan dan prestasi yang berhasil dilakukan dan diraih oleh para penyandang spektrum autisme di Indonesia.
Mulai dari karya lukisan, karya latte art lewat pekerjaan barista, hingga di pencapaian di jenjang profesional menjadi karyawan di Hotel ternama di Ibu Kota Jakarta.
(Salman Mardira)