LIA Aminudin alias Lia Eden meninggal dunia di usia 73 tahun, Jumat 9 April 2021. Perempuan kelahiran Surabaya yang pernah mengaku sebagai 'Ratu Surga' dan menerima bimbingan Malaikat Jibril itu sempat menghebohkan publik beberapa tahun silam.
Kabar meninggalnya Lia Eden disampaikan oleh akun Instagram @kabarsejuk. Akun tersebut mengklaim Lia Eden bersama Komunitas Salamullah merupakan simbol perjuangan kebebasan beragama dan berkeyakinan.
"Selamat jalan, Lia Eden. Beristirahatlah dalam kemenangan yang mahadamai. Estafet perjuanganmu berlanjut senantiasa: urusan setiap warga dengan Tuhannya tidak bisa dibatasi dan dikurangi oleh negara, apalagi di penjara," tulis akun tersebut.
Kontroversi Lia Eden bermula kala ia memaklumatkan dirinya sebagai Malaikat Jibril Ruhul Kudus, dan mendirikan Kerajaan Tuhan pada 2005 silam. Lia pun menyulap kediamannya di Jalan Mahoni Nomor 30, Kelurahan Bungur, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat, menjadi Istana Kerajaan Tuhan.
Baca juga: Keliling Bali Naik Helikopter, Atta Beri Kejutan Tak Terduga Buat Aurel
Akibat ulahnya itu, Lia Eden sempat dipenjara sebanyak dua kali yakni pada 2006 dan 2008 dengan sangkaan pasal Penodaan Agama di era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
(Foto: YouTube/@EdenTheHeaven)
Ada hal menarik warisan Lia Eden yang turut menyita perhatian yakni Istana Kerajaan Tuhan dihuni oleh para pengikutnya.
Baca juga: Jangan Nyender di Jendela Pesawat, Pramugari Ini Ungkap Fakta Menyeramkan
Sekilas, rumah yang berada di kawasan Bungur, Jakarta Pusat itu memiliki pekarangan cukup asri. Pagar rumahnya, terbuat dari kayu, memiliki taman kecil di latar rumahnya, penuh dengan ornamen etnis, seperti topeng, patung malaikat, patung Budha, dan kaligrafi basmalah di tembok rumahnya.
Di samping pintu masuk, terdapat sebuah air terjun kecil dengan air mancur, dihiasi dua buah patung malaikat yang sedang memegang burung merpati.
Saat ingin memasuki ruangan depan, disambut lambang Eden yang menempel di dinding, dengan tulisan God's Kingdom Eden, yang terbuat dari lempeng baja berwarna emas.
Melewati pintu depan, terdapat sebuah ruangan kecil, yang menurut pengikut Lia Eden sering digunakan untuk terapi para warga sekitar. Ruangan ini diterangi oleh cahaya dari beberapa lampu sorot berwarna kuning yang menempel di dinding.
Selanjutnya, dalam ruangan ini terdapat singgasana kerajaan yang biasa diduduki oleh Lia Eden. Singgasana itu berwarna putih, dan dihiasi karpet putih. Di sampingnya terdapat bendera lambang kerajaan yang berwarna merah tua.
Banyak tulisan, yang diakui sebagai wahyu, tertempel di dinding. Menurut pengikut Lia, tulisan itu merupakan wahyu yang diterima oleh Lia selama dalam penjara. Sebuah piano yang selalu digunakan untuk mengiringi ibadah berada di sudutnya.
(Foto: Ist)
Rumah yang diklaim sebagai Kerajaan Tuhan itu hanyalah bercat putih di tengah sebuah kompleks kecil. Mencarinya tidaklah sulit. Karena rumah ini memiliki ciri khas tersendiri.
Selain didominasi cat warna putih, kediaman wanita yang mahir membuat bunga kertas ini juga dihiasi ornamen-ornamen bak berada di surga.
Posisinya diapit oleh rumah kediaman warga lainnya. Bangunannya terdiri dari tiga lantai. Lantai pertama ditujukan untuk melakukan aktivitas ibadah. Sedangkan lantai dua dan tiga, merupakan ruang makan dan kamar tidur bagi para pengikut Lia Eden yang tinggal di sana.
(Rizka Diputra)