MUTASI virus corona bernama Le Variant Breton baru-baru ini ditemukan di wilayah Brittany, Prancis. Covid-19 jenis baru tersebut dinilai lebih sulit dideteksi meskipun tampaknya tidak lebih berbahaya atau menular.
Media Prancis LaDepeche melaporkan delapan pasien yang terinfeksi varian baru virus corona itu meninggal dunia. Meski demikian, pejabat kesehatan setempat mengatakan hal ini tidak berarti mutasi Le Variant Breton lebih mematikan daripada covid-19 jenis lainnya, misalnya B117.
Baca juga: Mutasi Virus Corona Baru Kembali Terjadi, Kali Ini di Prancis
Kementerian Kesehatan Prancis, seperti dikutip dari laman Insider, menyatakan belum ada bukti mutasi Le Variant Breton lebih mudah menular daripada jenis-jenis sebelumnya.
Menurut mereka, perlu lebih banyak penelitian untuk mencari tahu apakah varian baru ini bisa menghindari vaksin atau antibodi dari infeksi virus corona sebelumnya.
Baca juga: Mutasi Le Variant Breton Asal Prancis Sulit Terdeteksi Tes PCR
Profil genetik varian menunjukkan Le Variant Breton tidak berbagi mutasi kunci dengan B1351 dan P1, varian yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan dan Brasil, yang lebih menular dan sebagian dapat menghindari vaksin.
Varian baru dari wilayah Brittany itu berada dalam satu kelompok strain dengan jenis yang pertama kali terlihat di California Selatan. Varian dalam kelompok itu bernama Clade 20C dan diperkirakan merupakan seperlima dari infeksi virus corona dunia pada April. Demikian menurut Nextstrain yang melacak evolusi virus corona dari waktu ke waktu.