MEMBUAT rumah atau ruangan menjadi lebih cantik memang tidak harus mahal. Bahkan, kita bisa mengkreasikan berbagai dari bahan-bahan bekas yang sudah tidak terpakai.
Nah, di tangan Denny Mangare (23), warga Kelurahan Winangun 2 Lingkungan 4, Kecamatan Malalayang, Kota Manado, pipa paralon bekas pun bisa disulap menjadi karya seni yang indah.
Awal mula pembuatan lampu hias dari pipa paralon ini dimulai Denny sejak 2019 lalu namun belum digelutinya secara serius karena saat itu dia bekerja sebagai teknisi di salah satu dealer mobil.
"Awalnya sih hanya iseng, lihat di youtube, karena penasaran kemudian dicoba-coba," kata Denny saat disambangi oleh MNC Media Portal Indonesia.
Pembuatan lampu hias itu mulai diseriusinya akibat dampak dari pandemi Covid-19 yang mengharuskan adanya penutupan sementara aktivitas perkantoran. Namun hal itu tidak membuatnya patah semangat dan tetap berjuang di tengah kesulitan yang ada.
Dia kemudian mulai menggeluti kembali pembuatan lampu hias dari pipa paralon yang sempat terhenti. Dengan memanfaatkan tempat di samping rumahnya mulailah dia membeli bahan-bahan dengan uang dari sisa gajinya yang disisihkan.
Ada tiga model lampu hias yang dia buat, model biasa atau animasi, tiga dimensi dan miniatur. Untuk lamanya pembuatan tergantung model dan tingkat kesulitan.
Sementara model animasi, lama pengerjaan tiga sampai empat hari, untuk tiga dimensi lima hari sedangkan untuk miniatur memakan waktu sekira dua minggu. "Tingkat kesulitannya sesuai motif yang diminta," ujarnya.
Hasil kreasinya pun dijual dengan harga Rp150 ribu untuk model animasi, Rp350 ribu untuk tiga dimensi sedangkan untuk model miniatur harganya tergantung dari tingkat kesulitan.
Keuntungan yang didapatnya per bulan sekira Rp2-Rp3 juta bisa juga lebih tergantung dari pesanan. "Cukup membantu di masa pandemi dan juga cukup membantu bagi keluarga karena masih masa pandemi," ucapnya
Dia memasarkan kreasinya melalui media sosial dan kepada kerabat dekat. Kini untuk mengerjakan lampu hias digelutinya malam hari sepulang dari kerja. Ke depan dia berharap kreasinya itu bisa dipasarkan lebih luas lagi. "Rencana pemasaran mau lebih luas lagi supaya bisa membantu teman-teman untuk bekerja," pungkasnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)