Dari keterangan para ilmuwan, diketahui 6 pasien dalam studi tersebut dalam kondisi obesitas, 2 orang punya penyakit diabetes, dan 2 orang lainnya mengidap hipertensi. Sebanyak 8 pasien menjalani perawatan intensif karena covid-19 yang parah dan 6 pasien menjalani MRI otak karena lambat bangun setelah sedasi dihentikan.
Sebagai catatan, para ilmuwan menuliskan bahwa studi yang mereka lakukan masih memiliki beberapa keterbatasan, contohnya kurangnya kelompok kontrol dan pengujian sampel untuk SARS-CoV-2 pada mata dan konjungtiva (selaput yang menutupi mata dan kelopak mata). Maka itu, mereka menyebutkan tidak mungkin menilai penyebab langsung dari virus corona dalam temuan ini.
Baca juga: Khabib Nurmagomedov: Cristiano Ronaldo Bisa Jadi Juara Dunia UFC
(Hantoro)