Kabarnya, saat ini banyak diyakini di kalangan komunitas medis kalau efek samping ini bisa saja kemungkinan berhubungan dengan reaksi berlebihan kekebalan tubuh yang semakin meningkat terhadap Covid-19, atau yang disebut "badai sitokin", yang mendorong tubuh untuk menyerang sel yang sakit dan jaringan sehat.
Baca Juga : Ashanty Sesak Napas Sebelum PCR, Kenali Lagi Gejala Covid-19
Meski pandemi Covid-19 sudah berlangsung kurang lebih selama satu tahun. Hingga saat ini, hipotesa dari para ilmuwan akan gejala Covid-19 yang tak terduga masih terus muncul. Contohnya, temuan dari profesor epidemiologi genetik, Tim Spector, peneliti King’s College London yang mengungkapkan satu dari lima pasien positif Covid-19 dilaporkan mengalami sakit yang selama ini tak umum dan tak termasuk di daftar gejala Covid-19 yang dirilis oleh Centers or Disease Control and Prevention (CDC), mulai dari ruam di kulit, sariawan, sampai lidah yang membesar.
Dugaan Tim tersebut, muncul lewat data yang dikumpulkan oleh ZOE COVID Symptom Study di Inggris, yang mendorong warga Inggris untuk melaporkan sendiri apa yang dialami selama positif terinfeksi Covid-19. Dari pengamatannya, gejala langka seperti pembengkakan lidah atau Covid Tongue itu mempengaruhi kurang dari 1 dari 100 orang.
(Helmi Ade Saputra)