Nipi Lima

Saat liburan di Sumba, Ririn juga sempat mengunjungi sebuah tempat wisata yang letaknya di Desa Waimangoma, Kecamatan Wanukaka, yaitu Nipi Lima.
Nipi Lima ini memiliki keunikan, yaitu memiliki bentuk seperti telapak tangan dengan lima jari yang terbuat dari jerami yang teranyam. Dari atas sini kita dapat melihat sebagian keindahan alam yang di miliki Sumba Barat.
Telapak tangan atau orang-orang menyebutnya Wishing Hand ini dibuat untuk memberikan kesan yang lebih indah saat pengunjung menikmati pemandangan dari atas bukit.
Baca Juga: Potret Liburan Rachel Vennya, Pilih Resor Mewah dan Berkuda di Laut
Kampung Moto Dawu

Dengan memamerkan senyum manis, Ririn membagikan potretnya cantiknya saat berada di Kampung Moto Dawu Sumba.
"Masih Tersimpan Senyum manis saat mengingat hari itu di Kampung Moto Dawu Sumba. InsyaAllah soon akan kembali lagi...
Selalu Jatuh Cinta Dengan Indonesia Timur yang eksotis 🤩" tulisnya.
Menurut Perda Kabupaten Sumba Barat, Kampung Moto Dawu merupakan salah satu kampung adat yang diperuntukan sebagai pariwisata budaya yang terletak di Kecamatan Laboya Barat.
Grand Mosque Abu Dhabi

"Tempat Pertama Yang Di kunjungi saat ke #abudhabi dan kata pertama yang Terucap “MasyaAllah“ 🕌," katanya.
Pada 19 Februari 2020, Ririn juga sempat mengunggah sebuah foto saat dirinya tengah berada di Grand Mosque Abu Dhabi atau lebih dikenal dengan nama Masjid Agung Sheikh Zayed atau Sheikh Zayed Grand Mosque.
Masjid ini merupakan salah satu masjid terbesar di dunia dan satu-satunya yang menggabungkan perpaduan unik antara Islam dan budaya lainnya. Seusai dengan namanya, masjid nan megah ini merupakain ide dari Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan, seorang tokoh nasional Uni Emirates Arab sekaligus pendiri Negara Uni Emirates Arab.
Masjid Agung ini dilengkapi dengan fasilitas perpustakaan yang terletak di sisi utara menara masjid. Perpustakaan ini juga dilengkapi dengan buku-buku klasik dan buku-buku lainnya terkait dengan Islam termasuk tentang ilmu pengetahuan dalam Islam, peradaban, kaligrafi, seni budaya, koin-koin Islam hingga buku-buku kuno yang terbit 200 tahun lalu.
(Dewi Kurniasari)