Menurut dia, masa pandemi 2020 memang dirasakan di sektor pariwisata, bahkan selama liburan panjang Natal dan Tahun Baru jumlah kunjungan tidak sampai 100 ribu orang, padahal pada tahun lalu, target 220 ribu orang bisa tercapai selama libur akhir tahun.
"Itu realitas di lapangan, karena pandemi ada penurunan kunjungan signifikan, tetapi prinsip bahwa dalam rangka pandemi sekalipun ada penurunan signifikan tetapi kalau kegiatan pariwisata jalan aktivitas ekonomi ternyata juga menggeliat, dampak tidak terlalu parah," katanya.
Baca juga: Periskop 2021: Geliat Wisata Petualangan 2021, Traveler Pilih Mana?
Dia mengatakan, sehingga pentingnya penerapan protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19 di tempat wisata harus selalu ditegakkan dan diperketat, agar aktivitas pariwisata tetap jalan, ekonomi menggeliat, dan masyarakat tetap sehat.
"Artinya, mudah-mudahan selaras bahwa kondisi kesehatan segera membaik, pariwisata segera membaik, dan masyarakat tidak ada masalah baru, yaitu masalah ekonomi. Harapannya seperti itu, dan kita semua saling menjaga," katanya.
(Salman Mardira)