MENJADI pemimpin berkualitas adalah tujuan sejumlah orang. Pasalnya dengan memiliki sifat itu akan memberikan banyak kebaikan, baik untuk diri sendiri maupun orang lain yang dipimpin. Lalu, bagaimana sebenarnya pemimpin yang baik atau berkualitas?
Pemimpin berkualitas bisa diraih ketika seseorang yang menjabat di posisi teratas dapat menjadi contoh bagus bagi bawahannya tanpa adanya unsur paksaan atau apa pun. Pemimpin yang hebat juga menemukan keseimbangan antara bisnis, kinerja, dan karakter.
Baca juga: Supaya Cepat Sembuh, Pasien Covid-19 Wajib Hindari 5 Asupan Ini
Hal inilah yang membuat beberapa orang takut untuk menjadi pemimpin, apalagi dengan tanggung jawabnya yang besar membuat orang berpikir berkali-kali ketika ditunjuk menjadi pemimpin.
Jika kalian ingin tahu pemimpin berkualitas itu seperti apa, berikut ini tujuh faktor yang melatarbelakanginya, seperti dilansir Biantracy.
1. Memiliki visi
Pemimpin yang hebat memiliki visi untuk bisa melihat masa depan. Mereka memiliki gagasan yang jelas dan menarik tentang ke mana akan pergi dan apa yang ingin dicapai, serta sangat baik dalam perencanaan strategis.
Kualitas ini memisahkan mereka dari manajer. Memiliki visi yang jelas mengubah individu menjadi tipe orang yang spesial. Kualitas visi ini mengubah "manajer transaksional" menjadi "pemimpin transformasional". Sementara seorang manajer menyelesaikan pekerjaannya, para pemimpin yang hebat memanfaatkan kinerja karyawan mereka.
"Pemimpin bisnis yang baik menciptakan visi, mengartikulasikan visi, dengan penuh semangat memiliki visi, dan tanpa henti mendorongnya hingga selesai," ungkap Jack Welch, CEO legendaris di perusahaan besar di Amerika Serikat.
2. Memiliki keberanian
Salah satu kualitas terpenting dari seorang pemimpin yang baik adalah keberanian. Memiliki kualitas keberanian berarti Anda bersedia mengambil risiko dalam pencapaian tujuan tanpa jaminan kesuksesan.
Sebab tidak ada kepastian dalam hidup atau bisnis, setiap komitmen yang Anda buat dan setiap tindakan yang diambil mengandung risiko. Di antara tujuh kualitas kepemimpinan, keberanian adalah sifat lahiriah yang paling mudah dikenali.
"Keberanian dengan tepat dianggap sebagai yang terpenting dari kebajikan, karena di atasnya semua orang bergantung," ucap Winston Churchill yang seorang politisi, perwira militer, dan penulis asal Inggris Raya.
Baca juga: Nasihat Nabi Muhammad agar Taat kepada Pemimpin dalam Suka dan Duka
3. Berintegritas
Dalam setiap sesi perencanaan strategis yang Anda lakukan untuk perusahaan besar atau kecil, nilai pertama yang disetujui oleh semua eksekutif yang berkumpul untuk perusahaan mereka adalah integritas. Mereka semua sepakat tentang pentingnya kejujuran penuh dalam segala hal yang dilakukan, baik secara internal maupun eksternal.
Inti dari integritas adalah kejujuran. Integritas menuntut Anda selalu mengatakan yang sebenarnya, kepada semua orang, dalam setiap situasi. Kejujuran adalah kualitas dasar dari kepercayaan yang diperlukan untuk kesuksesan bisnis apa pun.
"Dengan integritas, Anda tidak perlu takut, karena Anda tidak menyembunyikan apa pun. Dengan integritas, Anda akan melakukan hal yang benar, jadi Anda tidak akan merasa bersalah," ucap pengarang tulisan Zig Ziglar.
4. Memiliki kerendahan hati
Kerendahan hati dapat membuahkan hasil yang sesuai. Larry Bossidy, mantan CEO Honeywell dan penulis buku 'Execution', menjelaskan mengapa karakteristik kepemimpinan, seperti kerendahan hati, membuat Anda menjadi pemimpin yang lebih efektif.
"Makin bisa menahan ego, makin realistis Anda tentang masalah. Anda belajar bagaimana mendengarkan, dan mengakui bahwa tidak tahu semua jawabannya. Anda menunjukkan sikap yang dapat dipelajari dari siapa pun, kapan pun. Kebanggaan Anda tidak menghalangi pengumpulan informasi yang Anda butuhkan untuk mencapai hasil terbaik. Hal ini tidak menghalangi Anda untuk membagikan kredit yang perlu dibagikan. Kerendahan hati memungkinkan Anda untuk mengakui kesalahan Anda", ujar Larry Bossidy.
Pemimpin yang hebat adalah mereka yang kuat dan tegas, tetapi juga rendah hati. Kerendahan hati tidak berarti Anda lemah atau tidak percaya diri. Artinya, Anda memiliki rasa percaya diri dan kesadaran diri untuk mengakui nilai orang lain tanpa merasa terganggu.