Pulau Dewata, Bali memang selalu menjadi tujuan destinasi favorit para wisatawan saat memutuskan untuk berlibur. Tak hanya pesona alamnya yang indah, Pulau Dewata juga menghadirkan sentuhan tradisi yang begitu melekat di hati. Apalagi jika Anda berkunjungan ke Tabanan pesona sawah terasering menawarkan suasana atmosfer berbeda yang menyenangkan suasana hati dan pikiran.
Objek wisata alam persawahan di pulau Bali yang paling hits dan populer adalah terasering di Desa Jatiluwih, terletak pada ketinggian 700 meter di atas permukaan laut, membuat kawasan ini berhawa sejuk.
Ketua DTW Jatiluwih I Nengah Sutirtayasa menjelaskan bahwa Jatiluwih memiliki terasering seluas 300 hektar dan disini wisatawan dapat melakukan sport tourism diantaranya trekking, hiking ke gunung, ada juga bersepeda, agrotourism seperti memetik jeruk dan jambu kristal hingga air terjun.
Untuk mengunjungi obyek wisata Jatiluwih Bali dengan pemandangan sawah bertingkat-tingkat yang indah ini bisa ditempuh dengan jarak kurang lebih 50 KM atau sekitar ± 1 jam 30 menit dari kota Denpasar. Sawah berundak di desa Jatiluwih, Tabanan menempati posisi penting dalam daftar tempat liburan di pulau Dewata Bali, tempat ini diagendakan dan direkomendasikan sebagai objek wisata wajib Anda kunjungi saat Anda berlibur ke Bali.
Foto: Dok.Instagram @infojatiluwih
Terasering Jatiluwih, Tabanan dengan undak-undak sawah tertata sangat indah dan rapi bak lukisan alam. Hijaunya tanaman padi juga merupakan nilai lebih sehingga wisatawan yang datang senantiasa terkesima oleh keindahan alam yang tercipta.
Mengunjungi objek wisata Jatiluwih, Tabanan, bisa Anda temukan berbagai kombinasi keindahan yang bisa memanjakan mata, karena selain sawah terasering yang terhampar luas, juga berpadu dengan keindahan gunung Batukaru terlihat hijau dengan hutan lebat, serta kawasan pedesaan menyatu menyuguhkan panorama spektakuler dan instagramable, sehingga liburan anda ke tempat ini layak untuk dikenang.
Foto: Dok.Instagram @infojatiluwih
Di Desa Jatiluwih ini juga menghadirkan konsep wisata pertanian, sehingga para wisatawan bisa melakukan aktivitas pertanian dengan menggunakan alat-alat tradisional dalam menggarap sawah para petani di Desa Jatiluwih. Kegiatan petani ini juga menjadi inspirasi para wisatawan untuk mengabadikan aktivitas mereka sebagai dokumentasi dan momen yang cantik .
Untuk menikmati pemandangan alam Jatiluwih yang paling mempesona, Anda dapat berkunjung sepanjang Februari hingga April, karena pada bulan-bulan ini batang padi mulai tumbuh dan Anda akan dapat menyaksikan hamparan sawah berwarna hijau kekuningan. Sementara untuk Anda yang ingin merasakan melakukan panen datanglah pada bulan Juni (disebut Sasih Sada), selama waktu ini kamu akan dapat melihat petani melakukan panen tanaman mereka.
Foto: Dok.Instagram @infojatiluwih
“Kalo di bulan Januari kita ada tanam beras meras dan setiap bulan setelah itu ada kegiatan untuk musim mengolah tanah dengan membajak, ada musim merawat dan bulan juni masa panen, untuk Juli-Agustus musim tanam lagi sampe panennya di bulan Desember,” tutup I Nengah Sutirtayasa, Ketua DTW Jatiluwih.
Pastikan selalu menjaga protokol kesehatan dengan menjaga 3 M dalam wisata bijak di era Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) ini, supaya liburan Anda aman dan menyenangkan. (CM)
(Yaomi Suhayatmi)