Ciuman Lebih Penting daripada Hubungan Intim, Setuju?
Jangan heran ketika ada orang yang lebih senang berciuman dibandingkan melakukan hubungan intim. Ketika pasangan Anda termasuk kelompok ini, maka artikel ini akan menjawab semuanya.
Psikolog Jerman bernama Dr Wolfgang Krueger menjelaskan bahwa saat berciuman, jantung Anda berdetak lebih kencang, tekanan darah naik, dan pipi memerah. Tidak hanya itu, reaksi kimiawi di dalam tubuh pun terjadi. Ya, saat berciuman oksitosin, serotonin, dan dopamin muncul.
Lalu, sebanyak 34 otot wajah bergerak aktif dan jutaan bakteri ber-transmisi dari mulut ke mulut. Reaksi kimia dan mekanisme ciuman ini dinilai kurang dipahami dengan baik oleh banyak orang. "Bahkan, ciuman kerap diremehkan, padahal ciuman itu jauh lebih penting," tegas Krueger, dikutip dari South China Morning Post.
Baca Juga : Ini 6 Manfaat Berciuman bagi Kesehatan Tubuh Anda
Menurut Krueger, berciuman adalah aktivitas yang bisa menjadi barometer seberapa kuat rasa cinta Anda pada pasangan. Jika selama ini Anda merasa perhatian yang berkurang adalah tanda penting cinta mulai luntur, Krueger menjelaskan bahwa itu bukan satu-satunya tanda.
"Ketika pasangan Anda sudah malas diajak berciuman, maka Anda perlu mewaspadai hubungan cinta dengannya. Ini terdengar aneh, tapi berciuman jauh lebih intim daripada hubungan intim," kata Krueger.
Saat berciuman, sambung Krueger, Anda mesti benar-benar menyatukan 'semesta', merasakan setiap detik waktu, serta memahami bau dan rasanya. "Saat berhubungan, tubuh secara otomatis akan mengeluarkan sinyal. Ciuman yang baik itu yang penuh semangat dan dengan intensitas yang terus meningkat," papar Krueger.
Di Jerman pernah dilakukan penelitian mengenai ciuman. Peneliti menemukan fakta bahwa orang Jerman rata-rata berciuman sekitar dua hingga tiga kali sehari, itu termasuk ciuman selamat malam di pipi maupun ciuman penuh semangat dengan pasangan.
"Semakin tua, orang Jerman semakin suka berciuman dan jumlah ciumannya akan terus meningkat setiap harinya. Ciuman romantis menjadi sangat penting di usia senja," kata Krueger.
(Helmi Ade Saputra)
