Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kemenkes Sebut Kasus Demam Berdarah di Pulau Jawa Sudah Merah

Muhammad Sukardi , Jurnalis-Jum'at, 09 Oktober 2020 |12:34 WIB
Kemenkes Sebut Kasus Demam Berdarah di Pulau Jawa Sudah Merah
Ilustrasi. (Foto: Shutterstock)
A
A
A

DALAM situasi pancaroba seperti sekarang, risiko kasus demam berdarah dengue (DBD) sangat mungkin terjadi. Ini tentu akan menjadi masalah tambahan di tengah pandemi yang belum juga usai.

Menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), hingga minggu ke-37 tahun 2020, kasus DBD mencapai 84.734. Kasus tertinggi ditemukan di Pulau Jawa.

Diterangkan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes Didik Budijanto, sebaran kasusnya di Pulau Jawa sangat tinggi. "Pulau Jawa semua wilayahnya warna merah, tandanya ada kasus di semua wilayah. Beda dengan Papua, di sana hijau untuk DBD, tapi ada kasus malaria," paparnya, belum bulan lalu.

Baca Juga: Cemas di Tengah Pandemi Covid-19? Atasi dengan Cara Ini

fogging

Meski terhitung cukup tinggi angka kasusnya, kasus DBD hingga minggu ke-37 itu masih dalam batas aman dilihat dari batas incident rate DBD-nya yaitu 49 per 100.000 penduduk. "Angka kasus di minggu ke-37 itu incident rate-nya 31,23 per 100.000 penduduk," terang Didik.

Untuk kasus meninggal akibat DBD, dari data yang sama, menunjukkan angka 581 orang. Angka tersebut terhitung tinggi, karena hampir mendekati angka total kematian DBD pada 2019.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement