Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Geger Video Ospek Online Mahasiswa Dibentak Senior, Begini Kata Psikolog

Muhammad Sukardi , Jurnalis-Selasa, 15 September 2020 |19:01 WIB
Geger Video Ospek Online Mahasiswa Dibentak Senior, Begini Kata Psikolog
Ilustrasi (Foto : Medicalnewstoday)
A
A
A

Bukan juga karena orang yang Anda anggap dewasa yang dinilai punya mental kuat, maka Anda bisa membentaknya. Sekali lagi, mau usia berapa pun seseorang tidak boleh dibentak, karena Anda tidak pernah tahu pribadi orang itu seperti apa.

"Dia kuat atau enggak saat menerima bentakan itu Anda enggak tahu. Dia siap atau enggak dibentak pun tidak ada yang bisa tahu selain dirinya sendiri. Karena itu, sebaiknya hati-hati memperlakukan orang lain," sambungnya.

Terkait dengan kasus yang sedang heboh ini di lingkungan kampus, Mei pun memberikan gambaran fakta bahwa banyak sekali mahasiswa baru yang mengalami depresi karena perlakuan seniornya.

"Banyak mahasiswa baru mengalami trauma karena ospek yang mana di situ ada bentakan, makian, hingga amarah yang membuat mahasiswa baru bukannya lebih kuat mentalnya, tapi sebaliknya," ungkapnya.

Cyber Bullying

Mental menjadi 'down' itu bisa dilihat dari kasus mahasiswa baru yang malah enggak percaya diri, memiliki kecemasan yang sulit dikendalikan, takut, dan merasa insecure, dan banyak lagi dampak lainnya.

"Makanya, enggak heran ada banyak mahasiswa baru yang dikabarkan pingsan atau bahkan meninggal dunia saat ospek. Itu salah satunya, ya, karena mereka enggak kuat dengan perlakukan yang diberikan," tutur Mei.

Mei pun menyarankan agar semua pembelajaran yang diberikan harus pas dan sesuai dengan tujuannya. Pikirkan juga banyak aspek, bukan semata-mata satu aspek, terutama dampak psikologis, karena dampak ini tidak langsung terlihat. "Malah kalau menurut saya bahayanya di situ," singkatnya.

Misalnya seperti ini, ketika Anda tersayat pisau, maka lukanya bisa segera Anda obati. Tapi, kalau dampak psikologis tidak bisa begitu.

"Iya, kalau si mahasiswa baru itu bisa histeris atau marah, paling tidak kita tahu dia enggak suka atau enggak nyaman. Kondisinya akan lebih rumit pada mereka yang enggak ekspresif atau pendiam. Tahu-tahu dia stres, bunuh diri, apa tidak kasihan?" katanya.

Karena itu, Mei menyampaikan bahwa jika Anda melakukan sesuatu ke orang lain, coba pikirkan dampaknya bukan diri Anda tolak ukuranya, melainkan orang lain yang mungkin berbeda dengan Anda.

(Helmi Ade Saputra)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement