Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Waduh, Obesitas Berdampak Serius pada Aktivitas Otak dan Risiko Alzheimer

   Waduh, Obesitas Berdampak Serius pada Aktivitas Otak dan Risiko Alzheimer
Pria obesitas (Foto: Pikist)
A
A
A

Pola mencolok dari aliran darah yang semakin berkurang ditemukan di hampir semua wilayah otak dalam kategori berat badan kurang, berat badan normal, kelebihan berat badan, obesitas, dan obesitas morbid. Ini dicatat saat peserta dalam keadaan istirahat serta saat melakukan tugas konsentrasi.

Secara khusus, area otak yang diketahui rentan terhadap penyakit alzheimer, lobus temporal dan parietal, hipokampus, gyrus cingulate posterior, dan precuneus, ditemukan telah mengurangi aliran darah di sepanjang spektrum klasifikasi berat dari berat badan normal menjadi kelebihan berat badan, obesitas, dan obesitas tidak wajar.

Seperti dilansir Times Now News, mempertimbangkan statistik terbaru yang menunjukkan bahwa 72% orang Amerika Serikat kelebihan berat badan di antaranya 42% mengalami obesitas, ini adalah berita menyedihkan bagi kesehatan mental dan kognitif AS.

"Penerimaan bahwa penyakit alzheimer adalah penyakit gaya hidup, sedikit berbeda dari penyakit terkait usia lainnya," ungkap George Perry, PhD, Pemimpin Redaksi Journal of Alzheimer's Disease dan Semmes Foundation Distinguished University Chair in Neurobiology di The University of Texas, San Antonio.

"Dr Amin dan kolaborator memberikan bukti kuat bahwa obesitas mengubah suplai darah ke otak untuk mengecilkan otak dan meningkatkan penyakit alzheimer. Ini adalah kemajuan besar karena secara langsung menunjukkan bagaimana otak merespons tubuh kita," lanjutnya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement