Sadar masih punya kekuatan dan tetap ingin bertanggung jawab pada keluarganya membuat Setu (50 tahun) mesti merangkak 1,5 jam menuju Solo untuk berjualan balon. Keluh keringat yang membasahi bajunya tak pernah ia gubris.
Setiap hari, Setu selalu yakin bahwa Tuhan menitipkan umur panjang agar digunakan semaksimal mungkin. Oleh karena itu, tak pernah ada dalam sejarah hidupnya untuk putus asa.
Menurut laman Kitabisa, kediaman Setu di Desa Gempolan, Jatiyoso, Karanganyar. Sedangkan, ia biasa berjualan balon keliling di Notosuman, Solo. Jarak yang cukup jauh membuat dirinya mesti menghabiskan waktu kurang lebih 1,5 jam dan perjalanan ia lalui dengan merangkak.
Ya, untuk bisa tiba di pangkalannya, Setu mesti berjalan dengan kedua telapak tangan dan lututnya. Setu mengalami masalah di kakinya yang membuat dia tak bisa berdiri tegak, apalagi untuk berjalan.