Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Jembatan Akar Sumbar Ini Bikin Kamu Serasa Ada di Film The Lord of The Ring

Rus Akbar , Jurnalis-Rabu, 17 Juni 2020 |16:30 WIB
Jembatan Akar Sumbar Ini Bikin Kamu Serasa Ada di Film The Lord of The Ring
Jembatan akar (Foto: Rus Akbar)
A
A
A

Jika kamu kesini, maka kamu akan merasakan sensasi masuk dalam Kota Rivendell tempat para elf tinggal dalam film Lord of The Ring. Kita akan masuk dalam selangkang dua kayu raksasa yang menghubungi antar sungai lewat jembatan akar. Apalagi akar-akarnya terjuntai terkesan angker.

Tapi tenang daerah ini ramai kok dan tidak sepi. Tidak ada orcs seperti di film Lord of The ring yang akan menyergapmu.

Di jembatan tersebut ada tukang parkir, penjual karcis, penjual makanan. Banyak pula warga yang berkunjung untuk menikmati sensasi jembatan tersebut atau hanya sekedar untuk selfie.

 Jembatan akar

Konon kabarnya jembatan akar ini dibangun sejak tahun 1916 oleh Pakih Sokan, seorang guru mengaji di daerah Lubuak Silau dan Sungai Bayang, di Nagari Puluik-Puluik, Kecamatan Bayang Utara, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.

Jika dihitung tahun ini, maka jembatan ini sudah berumur satu abad lebih atau 104 tahun, sudah sangat tua.

Menurut cerita masyarakat setempat, awalnya Pakih Sokan ini kasihan melihat murid-muridnya datang mengaji dengan menyeberangi jembatan bambu, kadang-kadang jembatan itu tersapu banjir ketika arus deras apalagi musim hujan.

Kemudian Pakih Sokan menanam dua pohon bersebarangan satu pohon beringin dan satu lagi pohon jawi-jawi keduanya ditanam berhadapan dan dipisahkan sungai. Setelah besar kedua pohon tersebut kemudian dijalinlah akarnya dan disambungkan antara akar jawi-jawi dan akar beringin.

Setelah akarnya terjalin sudah membentuk sebuah jembatan tapi belum bisa dijadikan alat penyebarangan, ini perlu 20 tahun lagi untuk bisa menyatu kuat antara akar beringin dan akar jawi-jawi.

Baca juga: 8 Makanan Indonesia dalam Bahasa Prancis, Mana Paling Susah Diucapkan?

Nah selama 20 tahun tersebut akar tersebut dibalut dengan kulit pisang agar lebih cepat pertumbuhannya dan itu berulang-ulang dilakukan. Setelah dirasa kuat jembatan akar tersebut baru bisa dilewati.

Bahkan untuk merawat jembatan akar tersebut masih terus diberikan batang pisang di dalam jembatan yang dibentuk.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement