Transportasi umum berbasis ojek online (ojol) maupun ojek pangkalan sudah diperbolehkan beroperasi kembali di DKI Jakarta. Namun ada yang berbeda, karena penumpang diwajibkan membawa helm pribadi demi memutus penularan Covid-19.
Mendengar kabar tersebut, tentu merupakan angin segar untuk para driver. Pasalnya, mereka bisa mengais rezeki kembali di tengah krisis Covid-19 ini.

Hal ini juga dirasakan oleh Muhammad Ranji, seorang pengemudi ojol yang tinggal di Jakarta Selatan. Ia bersyukur karena akhirnya pemerintah dan perusahaan mitra tempat ia bekerja kembali membuka layanan ojek penumpang.
"Senang sih, yang tadinya cuma bisa antar makanan sama barang sekarang bisa angkut penumpang lagi," ujar Ranji, Minggu (14/6/2020).
Namun, setelah mencoba sekali membawa penumpang, ia mengaku kapok dan takut untuk melakukannya kembali. Alasan yang dikemukakan Ranji adalah takut tertular Covid-19.
"Awalnya saya semangat, tapi kok baru sekali nyobain langsung takut ya," sambung pria berusia 32 tahun itu.
Baca Juga : Pandemi Covid-19, Dokter Reisa Ajak Masyarakat Sering Cuci Tangan
Ranji berpikir, berada di satu motor dengan penumpang membuat dirinya tidak bisa menjaga physical distancing. Meskipun ia mengatakan sudah menggunakan sekat plastik.
(Dyah Ratna Meta Novia)