Selain merasa sedih karena tidak bisa mudik dan bertemu keluarga di kampung, Fitriyah mengaku tidak bisa menyembunyikan rasa takutnya selama menjadi relawan Covid-19. Namun karena memiliki jiwa kemanusiaan yang besar, serta rasa ingin menolong sesama manusia, Fitriyah pun memberanikan diri untuk terus menjalankan tugasnya.
“Takut banget sebenarnya awalnya. Sempat nanya harus enggak sih turun langsung, dan ditanya apakah siap turun langsung ke zona merah. Tapi demi kemanusiaan, ditambah karena demi keluargaku juga kan," bebernya.
Maka relawan asal Malang ini pun memilih tidak mau pulang kampung saat menghadapi tantangan ikut melawan pandemi Covid-19. Mengingat sang ibu di kampung halaman pun sudah berusia 60 tahun.
"Jadi selama pandemi ini aku juga enggak bisa pulang. Jadi mamahku di Malang dan sudah usia di atas 60 tahun. Jadi kalau mungkin pulang situasinya enggak bisa dekat-dekatan terus sama beliau,” lanjutnya.