BANYAK berita bohong alias hoax terus beredar terutama terkait dengan virus corona COVID-19. Baru-baru ini, ada berita hoax kembali beredar terkait dengan peneliti vaksin virus corona.
Salah satu peneliti mikrobiologi, yang bekerja di Universitas departemen Zoologi, dr Elisa Granato dikabarkan meninggal dalam uji coba pertama vaksin COVID-19 pada manusia yang dikenal sebagai "ChAdOx1 nCoV-19.
Dokter Granato, lewat media sosial Twitternya pun meminta orang berhenti membagikan cerita bohong tersebut. Sebagaimana dilansir Oxford Student, Kamis (7/5/2020), dr Granato adalah peneliti mikrobiologi, yang bekerja di Universitas departemen Zoologi. Ia adalah orang pertama yang divaksinasi dalam uji coba dan setuju untuk berbicara secara eksklusif dengan The Oxford Student tentang pengalamannya.
“Berpartisipasi dalam uji coba vaksin Oxford sejauh ini merupakan pengalaman yang menyenangkan. Saya terutama berpikir bahwa ini akan sangat menarik, terutama sebagai ilmuwan, untuk melihat 'sisi lain' dari uji klinis. Untuk melihat bagaimana rasanya menjadi peserta dalam satu, dan tidak hanya membaca tentang data di koran suatu hari nanti,” terang dr Granato.
Peneliti Universitas Oxford memulai pengujian pertama di Inggris untuk vaksin COVID-19 pada manusia mulai 23 April 2020. Para peneliti mengumpulkan hingga 1.102 peserta. Setengah dari mereka menerima vaksin ChAdOx1 nCoV-19, sementara kelompok lainnya menerima vaksin meningitis yang didistribusikan secara luas (MenACWY).