Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Cuci Tangan Anda Setelah Menyentuh 7 Benda Ini!

Leonardus Selwyn Kangsaputra , Jurnalis-Selasa, 12 Mei 2020 |18:32 WIB
Cuci Tangan Anda Setelah Menyentuh 7 Benda Ini!
Ilustrasi. (Foto: Shutterstock)
A
A
A

SELAMA pandemi corona COVID-19 ini memang kebersihan menjadi salah satu hal yang paling banyak disoroti selain menjaga jarak. Mencuci tangan pun bisa menjadi kunci mencegah penyebaran virus corona COVID-19.

Dengan mencuci tangan, kita tidak hanya menghambat virus corona COVID-19 untuk masuk ke tubuh kita, tapi juga membatasi perpindahan bakteri, virus, dan kuman lain, menurut Mayo Clinic.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merekomendasikan penggunaan sabun dan air bersih, karena efektif untuk menjaga tangan dari kuman. Tentu saja, tidak mungkin untuk mencuci tangan tiap saat, nah melansir Reader’s Digest, Anda pastinya harus mencuci tangan jika menyentuh beberapa benda ini.

Uang

Para peneliti menguji uang kertas dari bank New York City dan menemukan ratusan mikroorganisme, termasuk bakteri oral dan alat kelamin, dan DNA dari hewan peliharaan dan virus.

Penelitian serupa telah menunjukkan sejumlah uang tunai dan koin bahkan mengandung patogen seperti E. coli dan salmonella. Uang kertas dapat beredar selama 15 tahun, menurut Federal Reserve. Anda tidak akan pernah menebak berapa banyak kuman yang bersembunyi di dompet Anda saat ini.

Pegangan tangan di kereta atau gagang pintu

Mencuci tangan sangat penting untuk membatasi penyebaran bakteri dan virus, kata Katy Burris, MD, seorang dokter kulit di Columbia University Medical Center.

Salah satu yang sangat penting untuk diingat untuk mencuci adalah setelah naik transportasi umum, di mana banyak orang terus-menerus menyentuh permukaan yang sama, kata Dr. Burris. Ini mencakup semuanya, mulai dari pegangan tangan di eskalator hingga tiang di kereta hingga gagang pintu kamar mandi.

Buku menu

Restoran bisa menjadi tempat yang penuh kuman, tetapi buku menu adalah yang paling buruk. Para peneliti dari University of Arizona menemukan bahwa buku menu memiliki 185.000 organisme bakteri. Anda tidak bisa menghindari untuk menyentuhnya, tetapi pastikan bahwa Anda cuci tangan sesudahnya.

Segala sesuatu di ruang dokter

Berkat kunjungan pasien sakit yang datang sepanjang hari, sebagian besar barang di ruang dokter mengandung kuman atau bakteri. Faktanya, ada 46.000 lebih banyak kuman di tempat itu daripada di kursi toilet.

Hal-hal kotor lainnya yang harus dihindari adalah sandaran tangan kursi ruang tunggu dan pegangan pintu. Jadi luangkan waktu beberapa menit setelah kunjungan Anda untuk mampir ke kamar kecil dan cuci dengan bersih dan pastikan Anda mencuci tangan dengan cara yang benar.

Talenan dan spons dapur

Dapur adalah lingkungan yang penuh kuman. Anda tidak hanya membawa makanan mentah atau belum dimasak, tetapi juga alat pembersih makanan, peralatan, dan tekstil, seperti handuk dapur, talenan dan spons.

Satu studi menemukan sebanyak 326 spesies bakteri yang hidup di spons dapur bekas. Pastikan untuk membuang yang lama, dan seperti yang disarankan Dr. Burris, selalu cuci tangan sebelum menyiapkan makanan dan setelah memegang daging mentah.

Pena yang bukan milik Anda

Pena kantor rata-rata memiliki sepuluh kali kuman dari kursi toilet kantor rata-rata, sekitar 200 bakteri per inci persegi, menurut Wall Street Journal. Yang paling menjengkelkan adalah jika orang suka mengunyah atau menggigit ujung pena.

Pompa sabun

Pompa sabun adalah surga bagi bakteri. Para peneliti dari University of Arizona menemukan wadah sabun isi ulang terutama yang mengandung kuman. Saat Anda menekan pompa, bakteri apa pun yang ingin Anda cuci memiliki peluang yang sama untuk ditransfer ke tempat sabun tersebut.

Peneliti Charles Gerba, PhD, mengatakan menyentuh wadah sabun isi ulang sebenarnya dapat mentransfer lebih banyak bakteri ke tangan Anda daripada jika Anda memasukkan tangan ke toilet.

(Muhammad Saifullah )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement