ORANGTUA punya tipe karakter anak yang berbeda-beda. Terlebih kalau sang anak usianya menginjak remaja dan sudah mengenal hubungan cinta alias pacaran.
Nah, di masa pandemi corona COVID-19 dengan adanya aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), tentunya seseorang yang punya pasangan seakan menjalani hubungan Long Distance Relationship. Mereka jadi jarang bertemu karena harus berdiam diri di rumah saja.

Ada satu pertanyaan yang ditujukan kepada Psikolog Najeela Shihab dalam acara virtual P&G Indonesia, “Rindu Keluarga Dimasa Pandemi #MaafIbuDiHidupku”. Pertanyaan tersebut menyorot hubungan orangtua dan anak remaja. Tepatnya bagaimana cara orangtua menghibur anak yang galau karena dilarang ketemu pacarnya?
Kakak Najwa Shihab pun menjawabnya. Menurut Najeela Shihab atau akrab disapa Ela, anak remaja juga sangat rentan galau di masa pandemi corona. Terlebih bagi mereka yang sudah menjalani hubungan cinta monyet.
"Yang namanya hubungan, sekarang itu jadi LDR ya, walaupun satu kota. Ambil hikmahnya saja, pertama mungkin cerita betapa LDR dalam periode tertentu bs sangat menguatkan hubungan," kata Najeela Shihab.

Menjadi orangtua yang harus menghadapi hal itu janganlah panik. Saat melwati ujian ini, beri pengertian kepada anak-anak. Ajarkanlah hal positif, karena meskipun tidak bisa bertemu, namun tetap bisa berkomunikasi secara virtual.
"Maka ajak teman anak-anak kita juga melihat hal positif, ajarkan juga cara baru untuk mengekspresikan rasa sayang," katanya.
Menurut Najeela Shihab, inilah kesempatan untuk mengekspresikan cinta dengan berbagai cara. Artinya, tetap ada cara yang sebetulnya bisa mengungkap sayang tanpa ada pertemuan fisik.
"Misalnya bisa komunikasi virtual sambil menonton film bersama atau main gitar, bernyanyi bareng. Kalau cara itu lebih asyik, justru nanti sesudah pandemi bisa mmperkaya cara interaksi dengan pasangannya," pungkasnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)