5 Jenis Mi Cocok untuk Olahan Santap Sahur dan Buka Puasa
OLAHAN mi menjadi pengganti nasi di saat perut lapar. Bahkan saat Ramadhan mi selalu menjadi stok bahan makanan di dapurmu.
Nah, selain mi kering, ada beberapa jenis mi lainnya yang bisa kamu masak. Kamu bisa memilih kreasi olahan mi yang enak sesuai jenisnya.
Penasaran apa saja jenis-jenis mi yang mungkin selama ini belum kamu ketahui? Dikutip Okezone dari buku Aneka Masakan Mi, Bihun, dan Kwetiau Populer karya Tim Dapur Demedia, ini dia lima ulasannya.
Mi kering
Mi kering berasal dari mi mentah yang dikeringkan dengan kadar air sekira 10 persen. Mi kering dapat disimpan lebih lama dibandingkan mi basah. Cara mengolahnya adalah selain direbus, mi kering juga dapat direndam dengan air mendidih sampai lunak.
Mi basah
Mi basah merupakan mi mentah yang memiliki kadar air 35 persen. Biasanya ditaburi dengan tepung tapioka untuk menjaga agar mi tidak saling melekat. Cara memasaknya adalah rendam mi basah terlebih dahulu dalam air mendidih, baru ditiriskan.
Mi untuk mi ayam
Warnanya kuning muda dan agak kering. Meskipun harus direbus dahulu, mi untuk mi ayam ini tidak termasuk kategori mi kering. Mi ini biasanya dijual di pasar tradisional dalam bentuk gulungan. Satu gulung mi untuk satu porsi mi ayam.
Kwetiau
Kwetiau berarti seutas kue. Disebut kwe (kue) karena dibuat dari adonan tepung beras yang dikukus, dipotong-potong menjadi tiau (seutas tali). Bentuknya pipih lebar dan warnanya putih. Daya simpannya relatif lama. Kwetiau kering harus direbus dahulu sebelum diolah menjadi masakan.
Bihun
Jenis mi ini berasal dari Tiongkok, bentuknya seperti mi namun lebih tipis. Dalam bahasa Inggris disebut rice vermicelli atau rice noodles atau rice sticks. Bihun berasal dari bahasa Tionghoa, yaitu bi artinya beras dan hun artinya tepung.
Bahan baku bihun adalah tepung beras, warnanya putih, dan bertekstur lembut. Bihun sangat mudah matang sehingga cukup direndam dengan air hangat. Bihun biasanya dijual kering dalam kemasan plastik. Mi ini cocok untuk sup dan bihun goreng.
(Dewi Kurniasari)
