VENTILATOR menjadi alat utama yang digunakan pasien dengan gangguan pernapasan. Pada umumnya ventilator digunakan secara sementara selama prosedur bedah.
Untuk pasien corona COVID-19 yang mengalami gangguan pernapasan biasanya dibantu dengan ventilator. Sekali lagi, ventilator tidak boleh digunakan semua pasien corona COVID-19 karena dapat menimbulkan bahaya.
Selain untuk pasien corona COVID-19, biasanya ketika seorang pasien berada di bawah pengaruh anestesi umum, pernapasan normal manusia mungkin akan terganggu. Meski sistem pernapasan sudah terbantu dengan adanya ventilator, tapi pasien harus tetap dirawat secara khusus.
Diperlukan pengasuh khusus yang kompeten di bidangnya untuk merawat pasien yang menggunakan ventilator. Merangkum dari Cleveland Clinic Kamis, (16/4/2020) berikut orang-orang khusus yang diijinkan mengurus pasien dengan ventilator.
Dokter

Dokter yang sering merawat pasien dengan ventilator adalah ahli anestesi, pulmonologis, atau intensiv (dokter perawatan kritis). Para dokter ini memiliki pelatihan khusus dalam bidang seni dan ilmu ventilasi mekanik sehingga mampu merawat pasien-pasien ini setiap hari.
Praktisi perawat
Praktisi perawat bertugas membantu dokter mengevaluasi pasien dan menulis perintah untuk menjalani terapi. Praktisi perawat di area perawatan dilatih khusus dalam merawat pasien yang terhubung dengan ventilator mekanik.
Perawat yang terdaftar
Perawat terdaftar yang merawat pasien dengan ventilasi telah menerima pelatihan khusus. Sehingga mereka mampu dalam merawat pasien dalam kondisi ini.
Terapis pernapasan
Terapis pernapasan dilatih dalam menilai, merawat, dan menyembuhkan pasien dengan penyakit pernapasan. Alhasil, mereka akan sering menemukan pasien yang terhubung ke ventilator.
Asosiasi perawatan pasien
Asosiasi perawatan pasien dilatih untuk merawat pasien dalam kondisi kritis. Karenanya, merawat pasien dengan ventilator merupakan tugas dan kewajiban mereka.
(Dewi Kurniasari)