 
                Tingkat kematian (mortalitas) dari penyakit yang satu ini adalah 10 persen. Untungnya tidak ada kasus baru yang dilaporkan sejak 2004. 87 persen kasus SARS terjadi di China dan Hong Kong.
Sementara mutasi kedua, MERS, pertama kali dilaporkan pada 2012. Sesuai dengan namanya penyakit ini pertama kali mewabah di Arab Saudi. Proses penularannya melalui unta yang terinfeksi. Banyak masyarakat yang menyentuh atau mengonsumsi susu atau daging unta yang terinfeksi. Transmisi penyebaran terhadap manusia melalui kontak jarak dekat.
Melansir Science Daily, Hilary D Marston dan Anthony S Fauci dari Institut Kesehatan Nasional, Maryland, AS menulis artikel dalam The Journal of the American Medical Association bersama dengan Catharine I Paules dari Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Pennsylvania.

Dalam jurnalnya mereka memaparkan, survei epidemiologis menunjukkan bahwa kasus awal SARS pada 2002-2003 dan keempat kasus pada 2003-2004 memiliki riwayat kontak hewan melalui perdagangan hewan di pasar basah atau di restoran tempat hewan hidup dipelihara di Provinsi Guangdong.
Mereka pun berpendapat, virus corona baru yang terkait dengan SARS-CoV pada kelelawar tapal kuda (Rhinolophus sp) di China, yang disebut virus korona seperti SARS atau SARS-like virus Korona (SL-CoV).
Penemuan kelelawar SL-CoV meningkatkan minat peneliti dalam studi pengawasan virus korona pada kelelawar. Pada tahun-tahun berikutnya, RNA SL-CoV terdeteksi pada kelelawar Rhinolophus sp dari rentang geografis yang lebih luas di China. Provinsi atau daerah tempat kelelawar positif SL-CoV ditangkap meliputi Hong Kong, Guangxi, Hubei, Shandong, Guizhou, Shaanxi, dan Yunnan.