“Sulit untuk mengubah ini menjadi skala industri yang lebih besar karena makanan bisa sangat mahal dan ada masalah perkawinan sedarah yang mempengaruhi kualitas kulit. Selain itu, tidak diizinkan membawa buaya dari negara lain untuk memperbaiki perkawinan sedarah dan ada beberapa yang tersisa di alam liar,” pungkas William.

Meskipun demikian, usaha yang dijalankan William ini disebutkan tetap berjalan dengan baik dengan adanya dorongan infrastruktur yang digiatkan oleh pemerintah Filipina. Demikian seperti dilansir Southchinamorningpost, Senin (30/12/2019).
(Helmi Ade Saputra)