Ketika seseorang tidak mampu menerima kenyataan yang terjadi, maka dia bisa merasa stres dan tertekan. Karena, bahagia setidaknya ditentukan cara pandang seseorang terhadap situasi.
Ketika mengalami stres, seseorang cenderung susah berpikir jernih dan menjadi gampang putus asa. Putus asa ini merupakan gangguan mental yang disebabkan berkembangnya emosi negatif dalam diri. Agar hidup dapat berjalan dengan baik, terkadang seseorang harus melepaskan diri dari belenggu emosinya. Lalu, bagaimana agar hidup bahagia?
Jenn Hand, seorang konsultan psikologi asal Amerika Serikat, sebagaimana dikutip Okezone dari Solopos.com, menyarankan untuk meninggalkan tiga kebiasaan di bawah ini agar hidup Anda lebih bahagia:
Berhenti menyalahkan diri
Semua orang pasti pernah melakukan kesalahan, namun jangan biarkan rasa bersalah itu terus menghantui diri. Menyalahkan diri memicu timbulnya gangguan mental pada seseorang. Jika telah melakukan kesalahan, baik disengaja maupun tidak, sebaiknya segeralah minta maaf.

Orang yang kuat akan mengakui kesalahannya, meminta maaf, bangkit untuk memperbaiki kesalahan dan belajar dari kesalahan. Bukannya malah terjebak dalam kesalahan tersebut. Jadi, berhenti menyalahkan diri sendiri agar lebih bahagia menjalani hidup.