Sosok Franka Franklin kian mencuat ke permukaan sejak sang suami, Nadiem Makarim diangkat menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI periode 2019-2024. Selain tertarik dalam dunia pendidikan, Franka ternyata juga memiliki ketertarikan pada perhiasan.
Bagi beberapa wanita, termasuk Franka Franklin, perhiasan dianggap sebuah kebutuhan karena dapat memberikan identitas diri bagi setiap perempuan. Ternyata perhiasan juga memiliki makna lain yakni mencerminkan ideologi bangsa Indonesia lewat sejarah dan kebudayaannya.
Franka Franklin pun mengaku menggemari perhiasan karena nilai sejarah dan kebudayaan yang terkandung di dalamnya. Salah satu perhiasan kegemarannya berupa kalung yang 100 persen dibuat oleh tangan manusia (handmade). Bahkan untuk membuat ukiran pada kalung dibutuhkan waktu hingga tiga minggu lamanya.
“Kalung yang saya pakai hurufnya satu per satu digergaji selama tiga minggu. Perhiasan ini dikerjakan 100 persen oleh manusia. Perhiasan juga tidak hanya sekadar desain, tapi ada konsep motif di balik itu,” terang Franka dalam Grand Opening Tulola, di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (30/10/2019).
Lebih lanjut, Franka menjelaskan kalung yang ia kenakan tersebut berasal dari ide dari buku sastra dan hal-hal lain dalam kehidupan manusia yang terkait dengan kekayaan Indonesia. Semuanya dituangkan ke dalam desain perhiasan.
Bahan bakunya pun terbuat dari sterling silver dengan standar internasional dan sudah teruji kualitasnya. Dari segi cara pembuatannya pun menggunakan teknik baru.
“Pembuatan kalung ini juga sangat terbatas. Waktu launching hanya membuat satu dan salah satu desain yang mirip seperti ini ada tiga. Semuanya bahannya Sterling Silver 92,5 persen yang merupakan perak terbaik dan memakai standar internasional yang dipakai brand-brand jewelry internasional,” tuntasnya.
(Utami Evi Riyani)