Dilansir Okezone dari 10tv, pada penelitian terbaru, para peneliti menggunakan tikus dan cacing untuk menguji bagaimana REST berperan dalam rentang hidup. Ketika peneliti meningkatkan jumlah REST dalam cacing, aktivitas otaknya menurun dan ini yang kemudian membuat cacing hidup lebih lama.
Studi ini juga menguji, ketika tikus yang jumlah proteinnya rendah, membuat otaknya lebih sibuk. Bahkan, di beberapa tikus yang kadar proteinnya sangat rendah, tubuhnya kejang.
The Washington Post sempat berbincang dengan Wakil Presiden Penelitian Penuaan Cynthia Kenyon di Calico Labs dan menurutnya penelitian ini menarik.